Poros 2: Kebangkitan Oposisi PDIP
Poros kedua akan dipimpin oleh PDI Perjuangan (PDIP) yang diprediksi akan bangkit sebagai kekuatan oposisi yang solid.
Ginting meyakini PDIP akan konsisten memainkan narasi "mengembalikan marwah konstitusi dan demokrasi" yang mereka anggap telah dilukai oleh manuver politik keluarga Jokowi.
Kandidat dari poros ini bisa jadi Puan Maharani atau Ganjar Pranowo, yang kemungkinan akan dipasangkan dengan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) untuk mengamankan basis massa religius.
Poros 3: Kekuatan Penentu Islam Moderat
Poros ketiga adalah poros Islam moderat yang berpotensi diisi oleh PKS, Nasdem, dan mungkin PKB atau PAN jika mereka keluar dari koalisi petahana.
Calon presiden dari poros ini bisa jadi Anies Baswedan atau Erick Thohir. Ginting menilai poros ini rawan perpecahan internal, namun memiliki posisi tawar yang sangat tinggi.
Sebagai kesimpulan, Ginting melihat NU akan tetap menjadi king maker utama yang diperebutkan oleh semua poros.
Sementara itu, partai pragmatis seperti Golkar dan PKB akan menjadi swing party yang bisa berpindah haluan, membuat peta koalisi 2029 sangat dinamis dan sulit diprediksi.
Sumber: Konteks
Artikel Terkait
Rekam Jejak Anies Baswedan & Proyek Whoosh: Dulu Dukung, Kini Kritik APBN
Alasan PP Muhammadiyah Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Status Hukum Jadi Penghalang
Risiko Hukum Prabowo: Bahaya Korupsi Lunasi Utang Kereta Cepat Pakai APBN
Kritik Agus Pambagio: UI Bukan Perusahaan, Tolak Corporate Culture untuk Dekan