Bukti lain dari komitmen ini adalah kesediaan Prabowo membuka ruang dialog bagi kaum buruh terkait revisi Undang-Undang Cipta Kerja. Langkah ini disebut Satyo sebagai kondisi langka yang kontras dengan pemerintahan sebelumnya.
Luhut dan Warisan Kebijakan Era Jokowi
Satyo tidak menampik peran sentral Luhut di balik kebijakan era Jokowi, yang dinilainya lebih berpihak pada oligarki. Ia menegaskan bahwa Luhut merupakan salah satu inisiator utama lahirnya UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Ditegaskannya, Prabowo adalah pemimpin dengan karakter yang berbeda 180 derajat dan tidak akan mudah dikendalikan. Satyo mengingatkan Luhut bahwa posisi Presiden memiliki kewenangan yang jauh lebih tinggi daripada jabatan Kepala DEN.
"Jangan ngatur-ngatur presiden, presiden punya kewenangan jauh di atas Kepala DEN. Apalagi mempengaruhi kebijakan yang sifatnya fundamental terkait salah satu variabel dalam perekonomian, yaitu sektor ketenagakerjaan," pungkasnya.
Sumber artikel asli: RMOL
Artikel Terkait
Prabowo vs Jokowi: Benarkah Suasana Politik Lebih Kondusif di Era Prabowo?
Desak Prabowo Reformasi Polri, Jenderal Gatot: Kebijakan Presiden Sudah Disalip!
10 Menteri dengan Kinerja Terburuk Versi CELIOS: Bahlil hingga Pigai Jadi Sorotan
Satu Tahun Prabowo-Gibran Memimpin: Jokowi Apresiasi dan Soroti Evaluasi Mendesak