#Melemah

Fenomena #AdiliJokowi : Ekspresi Publik Yang Kecewa & Marah? Apa Saja Penyebabnya? SIMAK!

Nasional

Fenomena #AdiliJokowi : Ekspresi Publik Yang Kecewa & Marah? Apa Saja Penyebabnya? SIMAK!

Sabtu, 01 Maret 2025 | 17:35 WIB
Kritik Kepemimpinan Nasional, Kajian Politik Merah Putih: Macan Asia Dimakan Kodok Solo

Nasional

Kritik Kepemimpinan Nasional, Kajian Politik Merah Putih: Macan Asia Dimakan Kodok Solo

Sabtu, 01 Maret 2025 | 09:35 WIB
Kritik Kepemimpinan Nasional, Kajian Politik Merah Putih: Macan Asia Dimakan Kodok Solo!

Politik

Kritik Kepemimpinan Nasional, Kajian Politik Merah Putih: Macan Asia Dimakan Kodok Solo!

Sabtu, 01 Maret 2025 | 09:20 WIB
Bayang-bayang Jokowi Bikin Investor Hengkang, Analisis Rocky Gerung Soal Ekonomi Lesu

Nasional

Bayang-bayang Jokowi Bikin Investor Hengkang, Analisis Rocky Gerung Soal Ekonomi Lesu

Sabtu, 01 Maret 2025 | 03:00 WIB
Korupsi Pertamax Oplosan Nyaris Rp 1.000 Triliun, Dolar AS Libas Rupiah di 16.400

Nasional

Korupsi Pertamax Oplosan Nyaris Rp 1.000 Triliun, Dolar AS Libas Rupiah di 16.400

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:35 WIB
Korupsi Pertamax Oplosan Nyaris Rp1.000 Triliun, Dolar AS Libas Rupiah di 16.400

Nasional

Korupsi Pertamax Oplosan Nyaris Rp1.000 Triliun, Dolar AS Libas Rupiah di 16.400

Kamis, 27 Februari 2025 | 14:35 WIB
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono

Nasional

Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono

Kamis, 27 Februari 2025 | 12:05 WIB
LENGKAP! Kronologi Jokowi Vs Hasto Soal Dalang Revisi UU KPK

Hukum

LENGKAP! Kronologi Jokowi Vs Hasto Soal Dalang Revisi UU KPK

Kamis, 27 Februari 2025 | 10:50 WIB
Akui Cerita Hasto PDIP Tuding Jokowi Dalang Pelemahan KPK, Begini Kata Novel Bawesdan!

Hukum

Akui Cerita Hasto PDIP Tuding Jokowi Dalang Pelemahan KPK, Begini Kata Novel Bawesdan!

Kamis, 27 Februari 2025 | 07:30 WIB
Memanas! Soal Revisi UU KPK, Jokowi Sebut PDIP Dalangnya?

Hukum

Memanas! Soal Revisi UU KPK, Jokowi Sebut PDIP Dalangnya?

Kamis, 27 Februari 2025 | 05:40 WIB
Soal Revisi UU KPK, Jokowi Sebut PDIP Dalangnya?

Nasional

Soal Revisi UU KPK, Jokowi Sebut PDIP Dalangnya?

Kamis, 27 Februari 2025 | 02:00 WIB
Rocky Gerung Sindir Prabowo Tak Maju 2029 Jika Dinilai Gagal: yang Evaluasi Presiden Itu Rakyat, Bukan Dirinya Sendiri

Nasional

Rocky Gerung Sindir Prabowo Tak Maju 2029 Jika Dinilai Gagal: yang Evaluasi Presiden Itu Rakyat, Bukan Dirinya Sendiri

Kamis, 27 Februari 2025 | 00:20 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Nasional

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 03:55 WIB
Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Nasional

Jokowi Percaya Diri Tak Diadili

Rabu, 26 Februari 2025 | 01:05 WIB
Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Nasional

Jokowi Terlalu Perkasa Untuk Diadili?

Selasa, 25 Februari 2025 | 14:30 WIB
Jejak Digital Ungkap PDIP Dalang Revisi UU KPK

Nasional

Jejak Digital Ungkap PDIP Dalang Revisi UU KPK

Senin, 24 Februari 2025 | 23:20 WIB
Novel Baswedan Ungkap Dalang Revisi UU KPK: Hasto Kristiyanto Bongkar Fakta!

Hukum

Novel Baswedan Ungkap Dalang Revisi UU KPK: Hasto Kristiyanto Bongkar Fakta!

Senin, 24 Februari 2025 | 14:41 WIB
Hasto Sebut Jokowi Titip RUU KPK untuk Amankan Gibran, ProJo Bantah: Jangan Diputarbalikan!

News

Hasto Sebut Jokowi Titip RUU KPK untuk Amankan Gibran, ProJo Bantah: Jangan Diputarbalikan!

Senin, 24 Februari 2025 | 09:16 WIB
Siapa Saja Dalang Revisi UU KPK Yang Disinggung Hasto? Said Didu Sebut Nama-Nama Kunci!

News

Siapa Saja Dalang Revisi UU KPK Yang Disinggung Hasto? Said Didu Sebut Nama-Nama Kunci!

Senin, 24 Februari 2025 | 09:06 WIB
Beredar Video, Hasto Ungkap Sebut Jokowi Jadi Biang Upaya Pelemahan KPK demi Bobby dan Gibran

Nasional

Beredar Video, Hasto Ungkap Sebut Jokowi Jadi Biang Upaya Pelemahan KPK demi Bobby dan Gibran

Minggu, 23 Februari 2025 | 12:50 WIB
Revisi UU BUMN Kuatkan BPI Danantara, Lemahkan BPK RI?

Hukum

Revisi UU BUMN Kuatkan BPI Danantara, Lemahkan BPK RI?

Minggu, 23 Februari 2025 | 07:35 WIB
Hasto Sebut Pelemahan KPK Agenda Jokowi, Tapi PDIP Kena Dampak

Nasional

Hasto Sebut Pelemahan KPK Agenda Jokowi, Tapi PDIP Kena Dampak

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:05 WIB
Muncul Video Hasto Bocorkan Arahan Jokowi Merevisi UU KPK Demi Amankan Gibran dan Bobby

Nasional

Muncul Video Hasto Bocorkan Arahan Jokowi Merevisi UU KPK Demi Amankan Gibran dan Bobby

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:50 WIB
Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Nasional

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:35 WIB
Cerita Hasto Pernah Ingatkan Jokowi soal Gibran dan Bobby Bisa Kena Operasi Tangkap Tangan

Nasional

Cerita Hasto Pernah Ingatkan Jokowi soal Gibran dan Bobby Bisa Kena Operasi Tangkap Tangan

Sabtu, 22 Februari 2025 | 16:00 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

PKS Minta Presiden Prabowo Copot Menteri Bermasalah!
2

Pelantun Ratapan Pengantin Yetty Wijaya Meninggal Dunia, Ditemukan Dalam Kondisi Kaku
3

KPK Didorong Usut TPPU Kasus Immanuel Ebenezer: Modus Penjaga Pintu untuk Samarkan Harta Korupsi
4

8.400 Jemaah Gagal Berangkat gegara Korupsi Kuota Haji, KPK: Sudah Antre Lebih dari 14 Tahun
5

Philo Paz Armand, Mantan Pacar Azizah Salsha yang Terciduk Main Padel Bareng
6

KPK Akan Periksa Orang Dekat Yaqut Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji, Siapa Saja?
7

Usai Noel Ditangkap KPK, Politikus PDIP Seret Nama Ketum Projo Budi Arie: Belum Pantas Jadi Pejabat!
8

Ricuh Demo DPR Tanda Krisis Kepercayaan Publik
9

Viral Nafa Urbach Berikan Seluruh Gaji dan Tunjangan DPR Miliknya untuk Guru di Jawa Tengah
10

Pasar Atas Payakumbuh Terbakar, Pedagang Panik Selamatkan Barang-Barang
11

Deretan Konglomerat Penerima Bintang Mahaputera dari Presiden
12

Pratama Arhan Ceraikan Azizah Salsha: Tolak Punya Anak sampai Video Syur
13

Dapat Tanda Kehormatan dari Prabowo, Hashim: Saya Kurang Nyaman, Presiden kan Kakak Sendiri
14

Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
15

Cek Kericuhan Rumah Ibadah di Padang, Momen Gibran Dibela Dibilang Plonga-Plongo