PARADAPOS.COM - Drama pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kian memanas.
Setelah sebelumnya publik dikejutkan dengan surat dari ratusan purnawirawan dan prajurit TNI yang menuntut pemakzulan Gibran, kini muncul surat tandingan dari kelompok purnawirawan lainnya, menolak keras upaya pemakzulan tersebut.
Surat tandingan ini diam-diam masuk ke DPR RI dan telah dikonfirmasi oleh Sekretaris Jenderal DPR, Indra Iskandar, meski ia enggan mengungkap identitas organisasi pengirimnya.
Penolakan terhadap pemakzulan ini disebut berasal dari organisasi purnawirawan resmi, mencuatkan dugaan adanya perpecahan tajam di tubuh para mantan jenderal.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, sebelumnya mengakui bahwa surat dari kelompok purnawirawan yang menolak pemakzulan belum diterima secara formal oleh pimpinan DPR.
Namun, ia menekankan bahwa DPR perlu sangat hati-hati dalam menangani isu ini, mengingat purnawirawan bukan kelompok tunggal.
Hal senada diungkap Ketua DPR, Puan Maharani, yang juga menyatakan bahwa surat tersebut belum diterima secara administratif.
Padahal, surat pemakzulan Gibran dari kubu purnawirawan sebelumnya telah dikirim sejak 2 Juni 2025 dan menjadi sorotan luas di media.
Meski tak disebutkan secara resmi, publik menduga kuat bahwa surat tandingan ini berasal dari kelompok enam organisasi resmi purnawirawan, seperti:
- PPAD
- LVRI
- Pepabri (di bawah Agum Gumelar)
- PPAU
- PPAL
- PP Polri
Pada 2 Juni lalu, keenam organisasi ini bahkan merilis lima pernyataan sikap, salah satunya menegaskan bahwa mereka lah representasi sah dari para purnawirawan.
Pernyataan itu secara halus menyindir kelompok 300-an purnawirawan yang dipimpin Jenderal (Purn) Try Sutrisno, menyebut sikap mereka tidak mewakili suara resmi lembaga.
Nama Jenderal (Purn) Mulyono, mantan KSAD, juga ramai disebut-sebut sebagai aktor kunci di balik gerakan tandingan ini.
Muncul istilah “Genk Mulyono” yang diyakini menjadi perlawanan diam-diam terhadap manuver politik Try Sutrisno dan para jenderal senior pro-pemakzulan.
Perpecahan di antara para purnawirawan terlihat jelas.
Di satu sisi, kelompok pemakzulan yang dipimpin Try Sutrisno didukung nama-nama besar seperti:
Artikel Terkait
Viral Video Gus Elham Cium Anak: PBNU Kecam Keras & Respons Publik
Proses Penobatan Pakubuwono XIV Masih Digodok, Keluarga Keraton Solo Cari Mufakat
Bayi 4 Tahun Diculik & Dijual Online: Kronologi Lengkap & 4 Tersangka Sindikat Jual Beli Anak
Underinvoicing Rp117 Ribu Jadi Rp50 Juta: Menteri Keuangan Bongkar Modus Baru Rugikan Negara