Strategi Efisiensi Dongkrak Profitabilitas BSDE
Hermawan menjelaskan bahwa melalui upaya efisiensi operasional dan optimalisasi pendapatan investasi, BSDE berhasil menekan beban pokok penjualan sebesar 8%. Efisiensi ini memungkinkan perusahaan membukukan laba usaha Rp2,13 triliun dan laba bersih Rp1,36 triliun.
"Capaian ini membuktikan bahwa meski menghadapi tantangan eksternal dan penyesuaian pasar, strategi pengelolaan aset, efisiensi operasional, dan diversifikasi pendapatan BSDE mampu menghasilkan nilai positif bagi pemegang saham," tegas Hermawan.
Neraca Keuangan BSDE Makin Solid, DER Turun
Hingga akhir September 2025, BSDE menunjukkan fundamental keuangan yang semakin kuat dengan total aset mencapai Rp77,40 triliun, naik 2% dibandingkan akhir 2024. Peningkatan aset terutama didukung pertumbuhan persediaan dan investasi jangka panjang.
Ekuitas konsolidasian BSDE meningkat 8,46% menjadi Rp51,32 triliun, mencerminkan akumulasi laba ditahan dan kenaikan kepentingan nonpengendali. Sementara liabilitas turun 9,16% menjadi Rp26,08 triliun, sejalan dengan kebijakan pengelolaan utang yang lebih konservatif.
Rasio keuangan BSDE juga menunjukkan perbaikan dengan Debt-to-Equity Ratio (DER) turun dari 0,30x menjadi 0,29x, menandakan struktur permodalan yang lebih sehat. Equity-to-Asset Ratio (EAR) meningkat dari 62% menjadi 66%, memperkuat posisi ekuitas sebagai sumber pembiayaan utama.
Hermawan menambahkan, "Ketahanan struktur modal BSDE turut diperkuat melalui penerbitan obligasi senilai Rp1 triliun yang akan digunakan untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek di BSD City."
Artikel Terkait
The Ning King Meninggal Dunia: Pendiri Alam Sutera & Miliarder Indonesia Tutup Usia
Kinerja PGN Triwulan III 2025: Pendapatan Capai USD 2.9 Miliar Tumbuh 3.8%
Pertamina Patra Niaga dan PT APR Jalin Kerja Sama B2B untuk Jamin Pasokan BBM
Pinjaman BPKB Mobil Multiguna SEVA: Cair Cepat & Diawasi OJK