Dewantara News- Badai pemutusan hubungan kerja PHK masih terus berlanjut di tahun 2023. Banyak pabrik tekstil dan produk tekstil serta industri padat karya lainnya melakukan pemangkasan pekerja, merumahkan karyawan, bahkan ada yang tutup permanen.
Alasannya, tak sanggup menghadapi serbuan produk impor, produk menumpuk lalu berujung pada pengurangan produksi hingga PHK.
Penyebab lain, ekonomi di negara-negara tujuan utama pasar ekspor Indonesia, seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS) melambat.
Sejak awal tahun 2023, sekitar 7.200 buruh telah diPHK. Di mana, 700 orang diantaranya diPHK karena pabrik tutup.
Baca Juga: 18 Perusahaan Besar Indonesia Dihantam Badai PHK Sepanjang 2023
PHK terjadi di pabrik tekstil, garmen, ekspedisi, kulit, mebel, ritel, sepatu, dan sparepart. Lokasinya tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Banten.
Pabrik-pabrik itu adalah perusahaan tempat anggota KSPN bekerja. Belum menghitung pabrik lain yang bukan anggota KSPN.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat