Terlihat pada periode penjualan tahun 2022, tercatat hasil penjualan tembaga tembus USD 1,08 miliar.
Begitu pula dengan hasil pendapatan dari emas, terdapat penyusutan catatan penjualannya hingga 49 persen.
Pada tahun 2022, hasil penjualan tambang berharga mencapai USD 893 juta, sedangkan pada tahun selanjutnya hanya meraup USD 453 juta.
Dengan demikian pendapatan total yang diraih yang dicatat pada akhir kuartal 2023, PT Amman meraup total penjualan bersih dari kedua komoditasnya sebesar USD 1,15 miliar.
Dengan beban pokok penjualan yang mencapai USD 649 juta dan dikurangi pula dengan sejumlah beban biaya lainnya, maka laba periode berjalan yang berhasil dibukukan perusahaan mencapai USD 68 juta.
Diketahui faktor besar yang merintangi capaian perusahaan disebabkan oleh dua hal, yaitu cuaca ekstrim melanda di awal tahun 2023 dan izin ekspor yang tertunda.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: innalar.com
Artikel Terkait
BEI Buka Suspensi SSTM & BLUE, Kini Giliran Saham AMMS Dikunci!
TOBA Pacu Ekspansi ke 3 Negara Asia, Bisnis Limbah Cetak 39% dari Total Pendapatan
Fenomena Rohana & Rojali: 3 dari 5 Orang Indonesia Hanya Tanya, Jarang Beli!
Ledakan Saham Nvidia! GTC 2025 Pacu Nilai Pasar Mendekati Rekor USD 5 Triliun