Menurutnya, manuver Jokowi ini tidak bisa dilepaskan dari situasi genting yang sedang dihadapinya.
Serangan hukum terkait keabsahan ijazah kini mengarah langsung kepada Jokowi dan juga Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Seperti diketahui, Gibran saat ini tengah menghadapi gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terkait ijazah setingkat SMA yang digunakannya saat mendaftar Pilpres 2024.
"Ya kan kita lihat gitu situasi saat ini gimana, ya serangan terhadap Pak Jokowi sendiri soal ijazah kemudian Gibran juga akhir-akhir dipersoalkan soal ijazahnya ya. Sehingga ini perlu ada apa mekanisme, escape mechanism gitu ya, mekanisme penyelamatan," tegas Andreas.
Kecurigaan PDIP ini bukan tanpa dasar. Andreas mengingatkan publik pada rekam jejak politik Jokowi menjelang Pilpres 2024.
Kala itu, aturan konstitusi terkait batas usia calon wakil presiden secara kontroversial diubah oleh Mahkamah Konstitusi, yang akhirnya meloloskan Gibran untuk maju mendampingi Prabowo.
Bagi PDIP, ini adalah bukti kelihaian Jokowi dalam memainkan instrumen kekuasaan untuk mencapai tujuan politiknya.
"Artinya ini analisa ya, analisa kita terhadap apa yang dia sampaikan gitu, memaksakan cepat ini kan tentu ada ada latar belakangnya," kata Andreas.
"Kita tahu Pak Jokowi ini kan sangat apa ya, sangat cerdik dalam berpolitik dengan pengalaman kita di periode yang lalu. Kemudian dalam perjalanan sekarang bagaimana Pak Jokowi memainkan semua instrumen untuk sampai kepada anaknya itu jadi wakil presiden kan itu kita tahu gitu," jelasnya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Rocky Gerung Jadi Saksi Ahli Kasus Ijazah Jokowi: Proses Hukum dan Jadwal Pemeriksaan
Tri Taruna Fariadi Diserahkan ke KPK, Langsung Diperiksa Kasus Dugaan Korupsi
Tersangka KPK Sarjan: Ketua Acara Mancing Mania Bersama Wapres Gibran Terungkap Modus Ijon
Kejagung Bantah Isu Penarikan Jaksa dari KPK: Ini Kata Yadyn Palebangan