paradapos.com – Puasa Sunnah yang dilakukan pada bulan Sya'ban, dimana bulan tersebut muncul ( شَعَبَ ) di antara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.
Rasulullah SAW, terkadang menunda puasa sunnah di bulan-bulan lain hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban.
Bulan Sya’ban yang merupakan bulan tempat manusia lalai diarena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan.
Baca Juga: Mengenang Harimau Bali, Fauna Endemik Pulau Dewata yang Sudah Punah
Diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha yang mengatakan Rasulullah SAW Sering Berpuasa di Bulan Sya’ban;
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.”
Artikel Terkait
21 Situs Legal Pengganti LK21 untuk Nonton Film Aman & Berkualitas
Onadio Leonardo Positif Ganja & Ekstasi, Hasil Tes Urine Beby Prisillia?
Wina Gacima Rilis Lagu Dangdut Modern Dibanting-Banting Kolaborasi dengan Ricky Flo
Harta Kekayaan Cak Ji Wakil Wali Kota Surabaya Tembus Rp27,18 Miliar, Ini Rinciannya