Namun, Israel telah lama memandang dengan curiga upaya-upaya diplomatik Turki, termasuk yang berkaitan dengan Trump, karena kedekatan Ankara dengan Hamas. Para pemimpin Israel secara konsisten menyuarakan penolakan mereka terhadap keterlibatan Turki, yang merupakan anggota NATO dengan militer yang kredibel, dalam pasukan penjaga perdamaian internasional mana pun di Gaza.
Berdasarkan rencana Trump, misi stabilisasi dimaksudkan untuk mengambil alih pengamanan Gaza setelah penarikan tentara Israel.
Kesiapan Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, sebelumnya mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah berkomunikasi membahas rencana pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza.
"Mengenai komunikasi antara Presiden dan Panglima TNI, tentu berjalan dengan sangat baik. Setiap rencana strategis yang berkaitan dengan pengerahan kekuatan TNI selalu dibahas secara terarah, terpadu, dan lintas kementerian/lembaga," kata Freddy di Jakarta.
Menurut Freddy, setiap keputusan untuk mengirim pasukan perdamaian ke luar negeri pasti didasari oleh perintah dari pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden, dan dibahas bersama lintas kementerian seperti Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri.
"Pembahasan tingkat kementerian diperlukan untuk memastikan langkah yang diambil selaras dengan kebijakan luar negeri Indonesia dan prinsip non-blok," jelasnya.
Hingga saat ini, TNI masih menunggu keputusan pemerintah terkait pengiriman pasukan perdamaian ke Gaza. Sambil menunggu, TNI memastikan pasukannya tetap dalam kondisi siap.
"Intinya, TNI siap melaksanakan setiap keputusan pemerintah dengan profesional, proporsional, dan tetap menjunjung tinggi prinsip perdamaian serta kepentingan nasional Indonesia, berdasarkan pada legal standing nasional dan internasional," tegas Freddy.
Presiden Prabowo kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung perdamaian di Gaza dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 ASEAN–United States (US) di Kuala Lumpur. Ia menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan pasukan perdamaian.
"Mari kita memilih untuk berada di sisi sejarah yang benar. Marilah ASEAN dan AS menjadi mitra perdamaian. Membangun perdamaian yang lestari, memupuk kerja sama yang membangun, dan memperkuat kemitraan yang memberikan manfaat nyata bagi rakyat kita dan dunia," pungkas Prabowo.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
5 Fakta Mengerikan Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah, Muncul Setelah 2 Bulan!
KPK OTT Riau: Gubernur dan 9 Tersangka Lain Dibawa ke Jakarta
Projo Belum Jadi Parpol, Pengamat Sebut Tidak Punya Nyali? Ini Alasannya
Ray Rangkuti Tolak Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Ini Alasannya