Tidak hanya dari luar negeri, desakan untuk memecat Ainul Yaqin juga menguat dari dalam negeri. Sejumlah warganet Indonesia telah mengirimkan surat kepada Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menuntut pemberhentian Ainul dari posisinya sebagai Komisaris Transjakarta.
Warganet @elisa_jkt menyoroti bahwa kasus ini telah menarik perhatian kelompok ekstrem kanan Jepang. Sementara @marukonahu dan @isuzucarpenter menilai Ainul tidak pantas menduduki jabatan tersebut karena akhlaknya yang dinilai tidak mencerminkan seorang pemimpin.
Pemicu Kecaman: Orasi Kontroversial
Kecaman ini berawal dari video orasi Ainul Yaqin yang viral. Dalam rekaman tersebut, Ainul yang mengenakan jaket Ansor berpidato dengan ancaman, "Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian, seperti Banser menggorok leher PKI. Halal darah kalian."
Pernyataan keras ini mengejutkan banyak pihak, terlebih Ainul dikenal sebagai seorang hafizh (penghafal Al-Qur'an 30 juz). Selain menjabat sebagai Komisaris Transjakarta, Ainul juga aktif sebagai Ketua GP Ansor DKI Jakarta dan Tenaga Ahli Menteri Agama RI.
Insiden ini memicu debat publik mengenai etika seorang pejabat publik dan penggunaan narasi kekerasan dalam berorasi.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Peredaran 645 Butir Obat Keras di Mimika: Tersangka Diserahkan ke Kejaksaan
APBN Pastikan Bantu Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh, AHY: Negara Hadir
Kritik Hendri Satrio soal Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Sindir Penegakan Hukum Lamban
Abdul Wahid Diciduk KPK: Kisah Pilu Gubernur Riau dari Kuli Bangunan ke Jerat Hukum