Presiden Prabowo memberikan perspektif penting dalam menilai proyek transportasi publik. Menurutnya, proyek seperti Whoosh tidak boleh hanya dilihat dari kacamata keuntungan dan kerugian finansial semata, melainkan dari nilai manfaatnya yang besar bagi rakyat.
Whoosh itu semua pabrik transport di seluruh dunia, jangan dihitung untung rugi, tapi manfaatnya untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu, ini namanya public service obligation,
jelas Prabowo. Konsep Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik ini adalah standar global di mana negara memberikan subsidi untuk layanan essensial bagi masyarakat.
Komitmen Pemerintah Berantas Korupsi untuk Dana Rakyat
Prabowo juga menyoroti sumber pembiayaan subsidi yang berasal dari pajak dan kekayaan negara. Ia menegaskan komitmen kuat pemerintahannya untuk mengelola dana rakyat secara bersih dan akuntabel.
Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewengan, korupsi. Uang rakyat nggak boleh dicuri, akan kita kembalikan untuk pelayanan rakyat,
tegas Presiden. Pernyataan ini sekaligus menjadi penegasan bahwa dana publik akan dialokasikan secara tepat sasaran untuk membiayai layanan seperti Kereta Cepat Whoosh.
Dengan pernyataan lengkap ini, Presiden Prabowo Subianto tidak hanya meredakan kecemasan publik tetapi juga memberikan arah yang jelas mengenai kebijakan pemerintah terhadap infrastruktur transportasi modern dan komitmennya terhadap tata kelola keuangan negara yang baik.
Artikel Terkait
Wamendagri Tekankan Inovasi Daerah Harus Berkelanjutan, Bukan Hanya untuk Penghargaan
Kemensos Larang Pemotongan Bansos, Penerima Wajib Dapat 100%
KPK Tetapkan Gubernur Riau Tersangka OTT, Pengumuman Resmi Rabu
Kecelakaan Maut di Perlintasan Kereta Prambanan Tewaskan 3 Orang, Ini Kronologinya