Kronologi OTT dan Dugaan Kuat Suap Proyek Infrastruktur
OTT KPK yang menjerat Gubernur Abdul Wahid dikonfirmasi oleh pimpinan KPK, termasuk Wakil Ketua Fitroh Rohcahyanto dan Ketua Setyo Budiyanto. Dalam operasi tersebut, total sepuluh orang diamankan, termasuk Abdul Wahid dan dua pejabat tinggi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Permukiman dan Kawasan Pemukiman Provinsi (PUPRPKPP) Riau, yaitu Kepala Dinas Muhammad Arif Setiawan dan Sekretaris Dinas Ferry Yunanda.
Meskipun detail resmi belum sepenuhnya diungkap, sumber dalam KPK mengindikasikan bahwa OTT ini berkaitan dengan dugaan suap dalam "proyek basah" atau proyek infrastruktur bernilai besar di bawah kewenangan Dinas PUPR Provinsi Riau. Para tersangka telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta untuk proses hukum lebih lanjut.
Ironi di Balik Sosok Sederhana Abdul Wahid
Penangkapan Abdul Wahid ini dianggap sebagai ironi dan pukulan berat bagi masyarakat Riau. Pasalnya, ia selama ini dikenal sebagai figur publik yang sederhana dan inspiratif. Kisah hidupnya yang viral, dimana ia harus bekerja sebagai cleaning service dan kuli bangunan untuk membiayai kuliahnya, membangun citra sebagai politisi yang meniti karier dari bawah. Kini, sosok yang dihormati tersebut harus berhadapan dengan tuduhan korupsi yang serius.
Artikel Terkait
Bantuan Tunai Rp600 Ribu Bagi Korban Bencana Sumatera yang Ogah Tinggal di Huntara
Banjir Bandang Keerom Papua Hanyutkan Ribuan Kayu Gelondongan, Jembatan Putus: Analisis & Fakta
Profil Suyudi Ario Seto dan Isu Kedekatan dengan Shandy Aulia: Kronologi & Fakta Terbaru
Kepala BGN Bermain Golf Saat Bencana: Kritik Empati dan Desakan Mundur