Kritik kedua menyangkut komunikasi politik luar negeri yang dinilai sangat kurang. Dino membandingkan dengan Menteri Keuangan yang aktif membangun kepercayaan publik. Beberapa catatannya:
- Menlu Sugiono belum pernah menyampaikan pidato kebijakan dalam setahun terakhir.
- Tidak ada wawancara khusus dengan media mengenai substansi politik luar negeri.
- Komunikasi lebih banyak melalui Instagram berupa foto/video tanpa penjelasan mendalam.
- Tidak merespons undangan konferensi politik luar negeri terbesar seperti Conference on Indonesia Foreign Policy.
Minimnya penjelasan publik ini berisiko membuat Menlu dicap sebagai silent minister.
3. Hubungan dengan Pemangku Kepentingan yang Terhambat
Dino menilai Menlu Sugiono terkesan jauh, tidak komunikatif, dan sulit diakses oleh konstituennya. Ia mengingatkan prinsip diplomasi never burn your bridges (jangan pernah membakar jembatan). Kepercayaan dan dukungan dari pemangku kepentingan hubungan internasional harus dibangun secara aktif, bukan diabaikan.
4. Keterbukaan terhadap Kerja Sama dengan Akar Rumput
Kritik keempat menyoroti sikap Menlu yang dinilai kurang terbuka pada kolaborasi dengan organisasi masyarakat. Dino menegaskan bahwa membantu Presiden tidak berarti memunggungi rakyat. Gotong royong antara pemerintah dan organisasi masyarakat adalah kunci keberhasilan politik luar negeri. Ia melihat kontradiksi antara seruan kerja sama di forum internasional dengan praktik domestik yang sulit diajak berkolaborasi.
Peringatan untuk Masa Depan Diplomasi Indonesia
Di akhir pernyataannya, Dino menegaskan bahwa keempat kritik ini adalah peringatan. Jika dijalankan dengan sungguh-sungguh, Sugiono berpeluang dicatat sebagai Menlu yang cemerlang. Namun, jika diabaikan, Kementerian Luar Negeri berisiko meredup dan diplomasi Indonesia bisa mengalami kemunduran serius.
Artikel Terkait
Refly Harun Jadi Kuasa Hukum Roy Suryo di Kasus Ijazah Jokowi: Analisis & Dampaknya
Jembatan Dumai-Melaka 47 KM: Anggaran Rp 2,04 M, Potensi Ekonomi & Kontroversi
5 Software Spend Management Terbaik 2024: Solusi Efisiensi Pengeluaran Bisnis
Eks Wakapolri Oegroseno: Ijazah Jokowi Tak Cukup Hanya Ditunjukkan, Ini Bukti yang Harus Dicek