Jembatan Dumai-Melaka: Proyek 47 KM, Anggaran & Kontroversi
Pemerintah Negeri Melaka, Malaysia, secara resmi menyiapkan anggaran untuk mempelajari kelayakan pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Melaka dengan Kota Dumai di Indonesia. Alokasi dana yang disiapkan mencapai RM 500 ribu atau setara dengan Rp 2,04 miliar khusus untuk tahap kajian awal.
Anggaran tersebut akan digunakan oleh perusahaan konsultan untuk melakukan studi kelayakan mendalam, mencakup aspek teknis konstruksi, analisis ekonomi, dan kelayakan logistik dari mega proyek ini.
Rincian Rencana Jembatan Dumai-Melaka
Ketua Menteri Melaka, Ab Rauf Yusoh, mengusulkan agar jembatan ini membentang sepanjang 47 kilometer. Rencananya, jembatan akan menghubungkan kawasan Pengkalan Balak di Masjid Tanah, Melaka, dengan wilayah Indonesia.
Kawasan seluas 5.000 hektare di Masjid Tanah juga direncanakan akan dikembangkan menjadi kawasan industri baru, yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian Melaka jika jembatan terealisasi.
Dukungan dari Pemerintah Indonesia
Pemerintah Daerah di Indonesia, khususnya Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, telah menyambut baik rencana ini. Bahkan, telah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) untuk membahas studi kelayakan.
Asisten Perekonomian Sekda Bengkalis, Toharudin, menegaskan dukungan penuh. Menurutnya, proyek jembatan Dumai-Melaka berpotensi besar untuk:
Artikel Terkait
Refly Harun Jadi Kuasa Hukum Roy Suryo di Kasus Ijazah Jokowi: Analisis & Dampaknya
5 Software Spend Management Terbaik 2024: Solusi Efisiensi Pengeluaran Bisnis
Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono: 4 Masalah Diplomasi Indonesia yang Mengancam
Eks Wakapolri Oegroseno: Ijazah Jokowi Tak Cukup Hanya Ditunjukkan, Ini Bukti yang Harus Dicek