Jembatan Dumai-Melaka 47 KM: Anggaran Rp 2,04 M, Potensi Ekonomi & Kontroversi

- Senin, 22 Desember 2025 | 07:50 WIB
Jembatan Dumai-Melaka 47 KM: Anggaran Rp 2,04 M, Potensi Ekonomi & Kontroversi

Jembatan Dumai-Melaka: Proyek 47 KM, Anggaran & Kontroversi

Pemerintah Negeri Melaka, Malaysia, secara resmi menyiapkan anggaran untuk mempelajari kelayakan pembangunan jembatan yang akan menghubungkan Melaka dengan Kota Dumai di Indonesia. Alokasi dana yang disiapkan mencapai RM 500 ribu atau setara dengan Rp 2,04 miliar khusus untuk tahap kajian awal.

Anggaran tersebut akan digunakan oleh perusahaan konsultan untuk melakukan studi kelayakan mendalam, mencakup aspek teknis konstruksi, analisis ekonomi, dan kelayakan logistik dari mega proyek ini.

Rincian Rencana Jembatan Dumai-Melaka

Ketua Menteri Melaka, Ab Rauf Yusoh, mengusulkan agar jembatan ini membentang sepanjang 47 kilometer. Rencananya, jembatan akan menghubungkan kawasan Pengkalan Balak di Masjid Tanah, Melaka, dengan wilayah Indonesia.

Kawasan seluas 5.000 hektare di Masjid Tanah juga direncanakan akan dikembangkan menjadi kawasan industri baru, yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian Melaka jika jembatan terealisasi.

Dukungan dari Pemerintah Indonesia

Pemerintah Daerah di Indonesia, khususnya Kabupaten Bengkalis dan Kota Dumai, telah menyambut baik rencana ini. Bahkan, telah dilakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) untuk membahas studi kelayakan.

Asisten Perekonomian Sekda Bengkalis, Toharudin, menegaskan dukungan penuh. Menurutnya, proyek jembatan Dumai-Melaka berpotensi besar untuk:

Halaman:

Komentar