Bahlil menegaskan hal itu saat ditanya oleh wartawan yang mengatakan kekinian masih terdapat kelangkaan gas melon di beberapa wilayah.
Menjawab hal itu, Bahlil lantas bertanya balik kepada wartawan tersebut soal data apa yang disampaikan.
"Yang pertama, kamu dapat data dari mana Kompas ini (kelangkaan)? Menyangkut LPG ini? Saya tahu, saya itu buka posko. Hampir setiap dua jam sekali laporan masuk ke saya," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Sabtu (8/2/2025).
Ia menegaskan, kekinian tak ada lagi yang namanya kelangkaan. Distribusi sudah tersalurkan ke setiap pengecer.
"Saya dapat memastikan bahwa LPG itu tidak ada lagi menyangkut dengan tidak sampai di tingkat pengecer atau sub pangkalan. Semuanya sudah masuk," katanya.
Di sisi lain, Bahlil memang mendapat laporan yang kini bermasalah adalah gas 12 kg. Namun hal itu bukan menjadi urusan pemerintah lantaran pengelolanya swasta.
"Nah, yang saya dapat informasi adalah LPG 12 kilogram. Kalau LPG 12 kilogram itu adalah industri. Bukan domain pemerintah," katanya.
"Yang kita itu hanya menjaga LPG 3 kilogram. Dan hari ini sudah selesai, dari kemarin kok. Mungkin kamu punya media kamu saja yang belum tahu. Sudah aman. Kamu saja yang bilang tidak aman ini. Sudah aman, sudah aman," sambungnya.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Kisah Pilu Kenzie Alfarizi: Bocah Jambi Hilang 2022, Diduga Dibawa Perempuan Tak Dikenal
Demo Ricuh di DPRD Kota Bogor, Mahasiswa Sorot Kinerja Sugeng IPW
Bilqis 4 Tahun Jadi Lebih Agresif Pasca Diculik: Kronologi & Proses Trauma Healing
Lippo Group Diduga Serobot Tanah Jusuf Kalla, 4 Jenderal TNI AD dan AL Dituding Bekingi