Dokter Mesty Ariotrdjo memberikan kritik keras terhadap efisiansi anggaran
    yang malah berimbas pada pendidikan dan kesehatan. 
  
  
    Dokter anak yang juga kakak kandung dari Menpora Dito Ariotedjo itu menyebut
    menjadikan pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas pendamping malah bakal
    menjadi masalah. Hal ini disampaikan Mesty melalui akun X miliknya. 
  
  
    Pada unggahannya, Mesti melamporkan videonya ingin membantu meningkatkan
    sumber daya manusia melalui startup yang ia bangun. Namun upayanya juga
    berbenturan dengan kebijakan pemerintah belakangan. 
  
  
    "Dan malah anggaran pendidikan dipotong dan jadi prioritas pendamping
    bersama kesehatan, bye," cuit Mesty dikutip Jumat (14/2/2025). 
  
  
    "Kesehatan dan edukasi adalah prioritas utama. Apa sengaja masyarakatnya mau
    dijaga berkualitas rendah terus, IQ jongkok terus? Supaya apa?"
    imbuhnya. 
  Dan malah anggaran pendidikan dipotong dan jadi prioritas pendamping bersama kesehatan, bye. 🫨 Kesehatan dan edukasi adalah prioritas utama. Apa sengaja masyarakatnya mau dijaga berkualitas rendah terus, IQ jongkok terus? Supaya apa? pic.twitter.com/BxcDOO8faG
— dr. Mesty Ariotedjo Sp.A, MPH (@mestyariotedjo) February 14, 2025
Pernyataan Mesty sontak menuai berbagai respons dari warganet. 
  
    "Ya iyalah biar bisa dikibulin terus diadu domba. terbaru, Pensiun PNS mau
    dijarah sama kemenkeu. banyak yg gak peduli bahkan ada yg dukung. mungkin
    karena iri. bilang gak kerja masih nyusahin," komentar warganet. 
  
  
    "Supaya gampang disetir pas pemilu dok, dikasih bansos jadinya lgsg makasih.
    Orang miskin udh ga mikirin pendidikan yang penting perut dulu keisi," imbuh
    warganet lain. 
  
  
    "Masih ga nyangka yg nulis ini kakaknya Menpora yang ga jadi tersangka krn
    balikin duit suwap," tulis warganet di kolom komentar. 
  
  
    "Beda banget sama adiknya ya, makasih udah speak up, Dok!" timpal
    lainnya. 
  
  
    Sumber:
    suara
  
  
    Foto: Mesty Ariotedjo dan Dito Ariotedjo (Instagram/Suara.com)
  
  
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
DPD RI Rekrut Duta Muda, Dukung Percepatan Program Asta Cita Prabowo
Bripda Waldi Tersangka Pembunuhan Dosen Erni Yuniati: Kronologi, Motif Asmara, dan Ancaman Hukuman
Pandji Pragiwaksono Terancam Denda 50 Kerbau, Ini Penyebab dan Kronologinya
Kasus Dugaan Malapraktik RSUD Depati Hamzah: Berkas Dinyatakan P21, Dokter dr. Ratna Setia Asih Tersangka