Ini adalah pukulan telak bagi pendukungnya yang selama bertahun-tahun memposisikannya sebagai oposisi garis keras terhadap Jokowi.
Lebih mengejutkan lagi, setelah Jokowi memberikan dukungan kepada Prabowo sebagai calon presiden 2024, Prabowo tak hanya menerima dukungan itu, tetapi juga mulai memuji Jokowi sebagai “gurunya” dan berjanji akan melanjutkan seluruh program Jokowi, termasuk proyek kontroversial seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kekecewaan Publik dan Rasa Dikhianati
Bagi banyak pendukung Prabowo, perubahan ini adalah pengkhianatan terhadap prinsip-prinsip perjuangan yang ia gaungkan selama satu dekade.
Mereka yang memilih Prabowo di dua Pilpres sebelumnya melakukannya bukan hanya karena mendukungnya secara pribadi, tetapi lebih karena menolak Jokowi.
Kini, dengan Prabowo bersekutu dengan Jokowi, banyak di antara mereka merasa kehilangan pilihan politik yang mereka yakini sebagai alternatif.
Media sosial dipenuhi oleh komentar-komentar bernada kecewa dari para mantan pendukungnya yang menyatakan bahwa mereka merasa tertipu.
Data survei menunjukkan adanya pergeseran basis dukungan Prabowo. Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat bahwa sejak menerima dukungan Jokowi, elektabilitas Prabowo di kalangan pemilih yang dulu menolak Jokowi mengalami penurunan.
Sebagian besar pendukung Prabowo kini mulai melirik alternatif lain, seperti Anies Baswedan atau tokoh-tokoh yang masih dianggap konsisten dalam bersikap.
Kesimpulan: Ambisi Kekuasaan Mengorbankan Kepercayaan
Kasus Prabowo menjadi contoh klasik bagaimana ambisi politik dapat mengalahkan prinsip.
Dari seorang oposisi yang vokal, ia kini menjadi loyalis Jokowi yang berkomitmen melanjutkan kebijakan-kebijakan yang dulu ia kritik.
Bagi para pemilih yang menginginkan perubahan, ini adalah sebuah ironi yang pahit.
Mereka yang dulu melihat Prabowo sebagai simbol perlawanan kini melihatnya sebagai bagian dari sistem yang ia lawan.
Apakah Prabowo bisa tetap mempertahankan dukungannya di 2024? Ataukah ini akan menjadi boomerang yang membuatnya kehilangan basis pemilih utamanya? Jawabannya akan terungkap dalam perjalanan politiknya ke depan. ***
Sumber: FusilatNews
Artikel Terkait
KPK Diminta Periksa Jokowi dan Luhut, Diduga Ada Markup Proyek Kereta Cepat Whoosh
Perbaikan Jalur Rel Kaligawe Semarang 3-5 November 2025: Jadwal & Rute Alternatif
Petani di Lombok Barat Tewas Tersengat Listrik Saat Tebang Pohon Pisang, Ini Kronologinya
Ahmad Sahroni Sembunyi di Plafon Saat Rumah Dijarah Massa, Celana Dalam pun Raib