ini disertasi doktornya https://t.co/5mtPHFFt67 pic.twitter.com/sagtOPftPq
Unggahan itu pun menuai beragam tanggapan dari pengguna X lainnya.
Tak sedikit publik yang membandingkan proses mendapat gelar doktor Bahlil Lahadalia dengan Anies Baswedan.
"Tapi yang onoh cuma disuruh revisi doang, dan ajaibnya di orangnya bilang seolah bukan revisi major tapi seperti revisi minor setelah sidang tanpa ada rasa bersalah apapun. Makanya banyak yang menyesali kok bisa-bisanya cuma disuruh revisi. Mustinya sih DO kalau universitasnya tegas," komentar @pili*******
"Nggak pake joki, beda sama si ono. Anak S1 aja di DO, ini masih dikasih kesempatan. UI juga nggak punya moral masih aja kasih kesempatan ke orang kayak gini," tambah @chame****_**
"Jadi penasaran mau liat isi skripsinya Mulyono sama Gibran," timpal @txts_****
"Jangan dibandingin lah sama Bahlil, jauh banget," sambung @kash*****
"Disertasi kalau beneran dikerjain sendiri itu butuh waktu, keringat, dan usaha yang berdarah-darah. Dan orang yang beneran ngerjain sendiri atau tidak itu keliatan," ujar @lala****
"Buzzer yg mau nyerang anies: Itu bahasa apaan" tulis @Adh***
"Emang ada ya, ujian disertasi pakai joki?" tanya @Prayu***
Insiden ini memicu perdebatan sengit di kalangan warganet, menyoroti pentingnya integritas akademik dan transparansi dalam dunia pendidikan tinggi.
Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa publik semakin kritis terhadap isu-isu yang berkaitan dengan gelar akademik, terutama di kalangan tokoh publik dan pejabat negara.
Perbandingan antara disertasi Anies Baswedan dan Bahlil Lahadalia menggarisbawahi perbedaan dalam pendekatan dan standar akademik.
Hal ini memicu diskusi tentang kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dan perlunya menjaga standar yang tinggi dalam pemberian gelar akademik.
Kejadian ini juga menunjukkan bagaimana media sosial menjadi platform penting dalam menyuarakan pendapat dan mengkritisi isu-isu publik.
Respons warganet yang beragam mencerminkan dinamika masyarakat dalam menanggapi isu-isu yang berkaitan dengan integritas dan keadilan.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Bilqis 4 Tahun Jadi Lebih Agresif Pasca Diculik: Kronologi & Proses Trauma Healing
Lippo Group Diduga Serobot Tanah Jusuf Kalla, 4 Jenderal TNI AD dan AL Dituding Bekingi
Chiko Raditya Ditahan, Tersangka Kasus Video Syur AI Siswi SMAN 11 Semarang: Kronologi & Ancaman Hukuman
Viral! PBNU Kecam Keras Gus Elham, Tegaskan Dakwah Harus Jaga Martabat