βPolitik identitas berbasis agama dan keturunan itu berbahaya. Kalau dibiarkan, bisa memecah belah bangsa. Padahal Indonesia dibangun di atas kesepakatan bersama, bukan satu golongan saja,β kata Rommi.
Ia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia adalah masyarakat plural, terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya.
Karena itu, setiap tokoh agama maupun habaib seharusnya menjadi perekat, bukan sumber perpecahan.
Pernyataan Rommi ini menambah daftar kritik publik terhadap fenomena politisasi habaib dalam beberapa tahun terakhir.
Media sosial kerap menjadi panggung bagi tokoh-tokoh keagamaan untuk membangun basis pengaruh, namun tidak sedikit yang menuai kontroversi karena gaya komunikasi mereka dianggap provokatif.
Publik kini menunggu, apakah pernyataan Rommi Irawan akan mendapat respons langsung dari pihak-pihak yang disebut, khususnya Habib Babeh Aldo, atau justru memicu perdebatan baru tentang posisi habaib dalam kehidupan berbangsa.
ππ
Perjuangan dan Persatuan Indonesia selalu di rusak para Kabib.
Pemecah belah persatuan.
Contohnya lihat si Kabib @BabehAldoAje135
Selalu menebar kebencian.
Oh iya, pernah mubahalah di depan makam Rasulullah SAW.
Nantikan kehancuran mu... https://t.co/dA5jpsIjau pic.twitter.com/jdHLlBUl48
212 adalah peristiwa penipuan terbesar umat muslim di Indonesia, oleh para Kabib
Angkat Imam Bocil, sebagai Imam Besar?
Ilmu nya padahal semenel
Walisongo yg telah islamkan nenek moyang bangsa Indonesia, di hinakan
Dg julukan Islam Nusantara#AyoTesDNA@BabehAldoAje135 π https://t.co/e58pbwu5Wo
Sumber: SuaraNasional
Artikel Terkait
Tersangka Baru Kasus Korupsi Ciputra Land Ditetapkan Kejati Sumut, Proyek Mewah Disorot!
Pasutri Penjual Sayur Dihukum Penjara Gara-gara Menagih Utang, Keadilan yang Terbalik?
Shin Tae-yong Buka Suara: Ini Dia Isi Tawaran Kontrak Baru dari PSSI
Gibran vs Prabowo: Tingkat Kepuasan Publik Tertinggal Jauh, Ini Faktanya!