PARADAPOS.COM - Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin boleh dibilang orang nomor 1 kepercayaan Presiden Prabowo.
Dalam pertemuan dengan para wartawan dan jurnalis senior terkait kondisi demo dan kerusuhan, seorang wartawan menanyakan kepada Menhan Sjafrie terkait rumor yang beredar luas bahwa Geng Solo di balik demo kerusuhan.
“Apakah ada Geng Solo di balik kerusuhan ini?”
Wartawan senior Uni Lubis mengungkap jawaban Pak Menhan “Tidak tahu“.
Menurut Uni Lubis jawaban seorang Menhan “tidak tahu” ini aneh. Seharusnya “Ya” atau “Tidak”.
Menurut Uni Lubis jawaban Menhan “tidak tahu” ini justru untuk menggiring ke arah kesimpulan (bahwa benar Geng Solo berada di balik kerusuhan ini).
Menurut netizen, justru jawaban Pak Menhan ini cerdas.
“Betul donk jawaban y.. Padahal beliau tahu cuma pura2 tdk tahu.. Bayangkan kl langsung to the point.. Wah gerakan genk oslo pasti plan yg lain lg,” komen netizen X akun @iskan45v.
“Justru itu jawaban cerdas dari sisi org spt Pak Sjafrie yg telah lama berkecimpung didlm dunia intelejen..??😄 namanya juga pemain di dunia senyap…🤭🤣🤣🤣,” komen akun X @DermagaGarely.
👇👇
[VIDEO]
Betul donk jawaban y.. Padahal beliau tahu cm pura2 tdk tahu.. Bayangkan kl langsung to the point.. Wah gerakan genk oslo pst plan y lain lg.
— A.Ꭵ𝓢𝓚Ⓐ𝐧∂𝓪r (@iskan45v) September 5, 2025
justru itu jawaban cerdas dari sisi org spt Pak Sjafrie yg telah lama berkecimpung didlm dunia intelejen..??😄
— Garely (@DermagaGarely) September 5, 2025
namanya juga pemain di dunia senyap...🤭🤣🤣🤣
'Geng Solo' Diduga Berada di Balik Situasi Chaos
Pengamat politik dan kebijakan publik Adib Miftahul menyatakan shadow connection ini bertujuan untuk melemahkan pemerintahan Prabowo Subianto.
“Makanya harusnya dimaknai secara utuh shadow connection ini penunggang-penunggang gelap yang terkoneksi secara tidak formal, nonstruktural. Karena memang tujuannya punya terkoneksi satu tujuan untuk menekan kepada pemerintahan Prabowo,” kata Adib dalam keterangan, Minggu malam, 31 Agustus 2025.
Adib menduga shadow connection ini lebih condong kepada Geng Solo.
“Kalau pemerintahan Prabowo misalnya nanti tertekan sampai delegitimasi, yang diuntungkan siapa? Tentunya kekuasaan-kekuasaan lama,” ungkap Adib.
Dalam aksi anarkis yang terjadi di Jakarta dan beberapa daerah, Adib mengendus ada pola yang sangat terorganisir memanfaatkan situasi politik dan ekonomi saat ini.
“Shadow connection ini salah satunya juga melakukan pola-pola era disruption informasi di mana publik itu gampang dikerahkan dengan viralnya informasi media sosial. Bagaimana propaganda dan lain sebagainya, karena publik tidak melihat itu benar dan salah tetapi kebanyakan mereka mendapatkan berita yang tidak tepat begitu,” jelasnya.
Menurut Adib, fenomena-fenomena seperti arogansi Anggota DPR, isu PHK, anjloknya ekonomi dan sebagainya merupakan bridging yang menjadi pijakan bagi shadow connection menjalankan operasinya.
“Jadi soal DPR tidak peka, tidak ada send of crisis, tujuannya menurut saya tidak ke sana, ini hanya pijakan-pijakan sebagai bridging saja untuk mereka melakukan penekanan-penekanan kepada Presiden Prabowo,” ungkapnya.
“Akhirnya bridging-bridging itu yang kasihan terus terang menurut saya polisi, polisi menjadi titik sentral pihak yang paling dirugikan, pihak yang menurut saya dikorbankan oleh shadow-shadow connection ini,” pungkas Adib.
Koordinator Laskar Cinta Jokowi, Suhandono Baskoro sebelumnya terang-terangan menyerang kewibawaan Prabowo atas kondisi keamanan yang terjadi imbas demonstrasi besar.
“Kerusuhan di depan DPR adalah bukti nyata bahwa negara gagal menjamin rasa aman rakyatnya. Presiden sebagai kepala negara bertanggung jawab penuh. Jika tak mampu lebih baik mundur demi kebaikan bangsa,” kata Suhandono dalam keterangan yang diterima redaksi di Jakarta, Kamis malam, 28 Agustus 2025.
Laskar Cinta Jokowi yang dikenal sebagai kelompok relawan pendukung Jokowi juga menyatakan wibawa negara akan hancur jika kegaduhan sosial tidak mampu ditangani.
“Kita tidak boleh membiarkan kekerasan di jalanan menjadi wajah demokrasi kita. Tugas presiden adalah memastikan ketertiban berjalan, bukan membiarkan rakyat saling bentrok. Kalau presiden tidak bisa menjalankan bagaimana masa depan negara ini?" tegasnya.
Beberapa informasi menyebut, aksi unjuk rasa di berbagai daerah terus bergulir pada 1-3 September 2025.
Pemerintah pun sudah mengantisipasi aksi-aksi yang mengarah pada perusakan dan pelanggaran hukum bakal ditindak tegas oleh TNI-Polri.
Hal itu tertuang dalam isi rapat paripurna kabinet di Istana Negara, Jakarta pada Minggu malam, 31 Agustus 2025.
“Dengan memperhatikan faktor-faktor keamanan baik yang dimiliki secara individu, pribadi dan pejabat serta institusi negara beliau (Presiden Prabowo) telah menugaskan kepada Kapolri dan Panglima TNI untuk tidak ragu-ragu mengambil langkah-langkah yang terukur dan tegas terhadap terjadinya kegiatan pelanggaran hukum,” ujar Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam konferensi pers usai rapat kabinet.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
5 Alasan Kenapa LinkQR.ID Jadi Pilihan Terbaik untuk Bikin QR Code
Hasil Rekaman CCTV, Terungkap Sosok Diduga Dorong Ojol Affan hingga Tersungkur dan Dilindas Rantis Brimob
Sejumlah Tentara Disebut Jadi Provokator Demo Ditangkap Polri, Ini Klarifikasi TNI
Dicuekin Pasukan 02, Gibran Terpaksa Bikin Agenda Sendiri