Setelah Budi Gunawan resmi dicopot oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025), jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) masih kosong.
Di tengah kekosongan kursi Menko Polkam, Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menilai Mahfud MD menjadi sosok yang bisa dipertimbangkan untuk menggantikan Budi Gunawan.
Fernando menganggap hal tersebut berkaca dari kinerja Mahfud MD saat masih menjabat sebagai Menko Polhukam di era kepemimpinan periode kedua dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).
Menurutnya, Prabowo tidak perlu terlalu mempertimbangkan sosok yang menjabat sebagai Menkopolkam adalah orang yang memiliki latar belakang militer.
"Saya kira hanya bukan tentara yang menjadi background beliau untuk bisa diangkat menjadi Menkopolkam. Misalnya, kita kalau belajar, Pak Mahfud MD pada pemerintahan Pak Jokowi di periode kedua, ternyata walaupun beliau sipil, tapi bisa menjalankan tugasnya sebagai Menkopolhukam," katanya dalam program On Focus yang tayang di YouTube Tribunnews, dikutip pada Selasa (9/9/2025).
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, pun sempat mengungkapkan jabatan Menko Polkam akan dijabat secara ad interim oleh menteri lain.
"Berkenaan dengan posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, untuk sementara waktu, Bapak Presiden belum menunjuk secara definitif siapa yang akan beliau tugaskan menjadi Menko Polkam."
"Sehingga untuk sementara waktu, beliau akan menunjuk ad interim untuk menjabat sebagai Menko Polkam," katanya pada Senin.
Ad interim berasal dari bahasa Latin yang berarti 'sementara'. Istilah ini memang kerap digunakan untuk merujuk kepada pengganti sementara seorang pejabat negara.
Bahkan, Prasetyo juga masih enggan untuk menyebut sosok menteri yang akan menjabat secara ad interim sebagai Menko Polkam.
"Tunggu nanti diumumkan. Nanti pokoknya sebelum ditandatangani nggak diumumkan," ujarnya.
Nama Yusril juga bisa dipertimbangkan
Tak cuma Mahfud, Fernando menilai sosok seperti Yusril Ihza Mahendra juga bisa dipertimbangkan untuk mengisi kursi Menko Polkam.
Menurutnya, Yusril memiliki kecakapan di bidang politik dan keamanan meski berlatar belakang sebagai ahli hukum tata negara.
Yusril saat ini turut masuk dalam Kabinet Merah Putih sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia.
"Selain Prof Mahfud kan bisa saja, nama-nama lain seperti Prof Yusril. Meski beliau memang ahli secara tata negara tetapi kan beliau memiliki kemampuan untuk lebih leluasa dalam bisa memahami dan menganalisa segala sesuatu untuk bisa dijalankan dan dimanfaatkan secara informasi untuk kepentingan pemerintahan Pak Prabowo ke depannya," katanya.
Mahfud lebih suka dari sipil
Di sisi lain, Mahfud MD, Menko Polhukam di era kepemimpinan periode kedua dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), pun turut mengomentari pencopotan Budi Gunawan sebagai Menko Polkam.
Dia mengatakan lebih suka sosok yang mengisi posisi tersebut yakni dari latar belakang sipil.
“Kalaupun tidak sipil murni, ya pensiunan TNI, Polri, dan sebagainya. Tidak apa-apa juga karena pada dasarnya mereka sudah sipil kalau sudah pensiunan,” ujar Mahfud dikutip dari Metro TV.
Selain itu, sosok pengganti Budi Gunawan juga memiliki sikap yang tidak terlalu agresif dalam membuat kebijakan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga menganggap orang yang duduk sebagai Menko Polkam harus bisa meyakinkan Prabowo dalam tiap usulannya.
Menurutnya segala syarat yang disampaikannya tersebut harusnya adalah orang yang dekat dengan Prabowo.
Jika tidak, maka Prabowo tidak mungkin mengetahui kemampuan dari sosok pengganti Budi Gunawan tersebut.
“Kita tunggu aja Pak Presiden nanti menentukan apa yang dilakukan untuk kementerian ini,” ucap Mahfud.
Sumber: tribunnews
Foto: PENGGANTI BUDI GUNAWAN --- Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas, menganalisa siapa kira-kira pengganti Budi Gunawan sebagai Menkopolkam. Dia menyebut soal peluang Mahfud MD dan Yusril Ihza Mahendra menduduki posisi Menkopolkam/Kolase Tribunnews
Artikel Terkait
Prabowo Resmi Tunjuk Menhan Jadi Menko Polkam Ad Interim
Raja Juli Minta Maaf ke Prabowo Soal Main Domino Bareng Aziz Wellang
Solusi Indonesia Hanya Dua: Makzulkan Gibran dan Adili Jokowi!
REFLEKSI: Jokowi dan 10 Tahun Rezim Maling di Indonesia