Jokowi Deklarasikan Gibran Untuk 2029: Manuver, Jebakan, dan Front Politik Baru!
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Pernyataan jokowi yang menyatakan dukungannya terhadap pasangan Prabowo–Gibran untuk dua periode ke depan tidak sekadar formalitas.
Kalimat ini membuka banyak tafsir, dan bagi pengamat politik yang teliti, manuver di baliknya penuh strategi tersembunyi.
Sekilas tampak sebagai dukungan tulus, namun permukaan yang tenang itu menutupi arus bawah yang kompleks dan penuh jebakan.
Tafsir pertama, yang paling kasat mata, adalah bahwa jokowi sedang “mengunci” Prabowo.
Dukungan dua periode ini seperti memberi sinyal bahwa bila Prabowo mencalonkan diri lagi pada 2029, posisi wakil presidennya sudah tertata: Gibran.
Dengan kata lain, jokowi tampak mengatur panggung politik agar jalur regenerasi kepemimpinan tetap berada dalam kendalinya.
Strategi ini menunjukkan kemahiran jokowi dalam memetakan siapa yang akan menempati posisi kunci, sekaligus memastikan bahwa kepentingan politiknya tetap terlindungi.
Tafsir kedua, yang lebih licin, adalah potensi jebakan bagi Prabowo sendiri.
Dengan dukungan jokowi, Prabowo diposisikan agar tetap berada di samping Gibran hingga akhir masa jabatannya.
Di permukaan terlihat aman, tapi pada saat yang tepat, arah permainan bisa berubah—strategi yang sudah sering diperagakan jokowi dalam berbagai dinamika politik.
Artikel Terkait
Partai Perindo Usul Parliamentary Threshold Turun Jadi 1%, Apa Dampaknya?
Sinergi Koperasi & UMKM dengan Program Gizi Nasional untuk Ketahanan Pangan
KPK Ungkap Modus Jatah Preman Gubernur Riau Abdul Wahid dalam OTT, Rp1,6 Miliar Disita
3 Jalur Alternatif Jakarta-Palembang 2024: Bandingkan Waktu & Biaya