Akui Pernah Bertemu Eks Menag Yaqut, Fuad Maktour Ungkap Waktu dan Isi Obrolannya

- Selasa, 23 September 2025 | 01:30 WIB
Akui Pernah Bertemu Eks Menag Yaqut, Fuad Maktour Ungkap Waktu dan Isi Obrolannya


Bos Maktour, Fuad Hasan Mansyur, memberikan klarifikasi terkait beredarnya foto pertemuan dengan mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan sejumlah biro travel di Wisma Maktour, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 2024 lalu.

Fuad membenarkan bahwa foto pertemuan tersebut terjadi di kantornya secara tidak terencana. Namun, ia menegaskan, saat itu Yaqut sudah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Agama.

"Sudah tidak menjabat. Beliau datang. Beliau sampaikan dan itu juga saya enggak tahu siapa yang janjian. Tentunya kita hormati bekas menteri mau silaturahmi," ujar Fuad ketika dihubungi Inilah.com, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Adapun pembahasan dalam pertemuan itu, Yaqut meminta agar hubungan baik dengan sejumlah pihak, khususnya biro travel, tetap dijaga meskipun dirinya sudah tidak menjabat sebagai menteri. Yaqut juga memberi tahu bahwa ia memiliki hubungan baik dengan pihak pemerintah Arab Saudi.

"Dalam ngobrol-ngobrol, beliau sampaikan, apa lagi namanya, untuk ke depan, InsyaAllah hubungan-hubungan baik mari kita jaga silaturahmi, insyaAllah. Beliau juga punya hubungan dengan pemerintah Saudi, juga cukup baik," jelas Fuad.

Jauh sebelum pertemuan itu, Fuad mengaku pernah bertemu secara resmi dengan Yaqut ketika masih menjabat sebagai menteri, bersama sejumlah pihak Kemenag dan biro travel, di Kantor Kemenag. Bukti pertemuan tersebut ia tunjukkan melalui postingan di akun resmi Instagram @gusyaqut yang diunggah pada 17 November 2023.

"Apa ditulis di situ. Di Instagramnya, beliau masukin, jadi bukan sembunyi-sembunyi, tidak ada. Itu sangat terbuka. Sudah lihat? Pada 16-17 November 2023," kata Fuad.


Pertemuan Fuad Maktour dan sejumlah pemilik biro travel bersama mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada 2023 lalu. (Foto: Tangkapan layar/Instagram/@gusyaqut).

Fuad menegaskan, ia menerima undangan Yaqut bersama sejumlah pihak untuk menghindari konflik kepentingan, dan agar usahanya, Maktour Travel, yang telah ia bangun lebih dari 41 tahun, tidak hancur begitu saja.

"Di sini bisa dilihat, karena yang dipermasalahkan hari ini, pertemuan itu selalu. Bagaimana bisa? Itu ya. Jadi disitulah, kalau mau tahu, diminta lah saya untuk hadir. Supaya bisa tahu, saya hadir dengan kawan-kawan," ucapnya.

Dalam pertemuan tersebut, kata Fuad, Yaqut berdiskusi dengan pihak biro travel mengenai bagaimana cara meningkatkan pelayanan kuota haji reguler seperti haji khusus.

"Baik daripada pelayanan maupun efisiensi dari petugas. Kalau memang mau, apalagi efisiensi, termasuk juga petugas-petugas. Paling tidak dikurangi, tapi syaratnya mudah. Kalau mau sewa-sewa gedung, harus gedung-gedung tower yang minimal kapasitas 20–30 ribu, supaya tidak banyak, apalagi petugas. Jadi kalau Anda pakai tower yang kapasitas besar, itu cukup memudahkan untuk kontrolnya. Itulah banyak kiat-kiat yang saya bicarakan," jelas Fuad.

Fuad menegaskan, kapasitas hadirnya sebagai pengusaha biro travel haji dan umroh berpengalaman puluhan tahun hanya untuk silaturahmi, bukan rapat resmi, sehingga ia tidak memiliki legitimasi. Meski beberapa pengusaha travel memanggilnya sebagai Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Umum maupun Ketua Dewan Forum Asosi Sathu.

"Jadi forum Sathu itu legitimiasinya tidak ada. Tidak ada. Jadi silaturahmi kayak paguyuban, 'eh bos'. Kita ini hormati untuk kongko-kongko saja. Jadi tidak ada legitimasi dan tidak pernah diundang di Departemen Agama. Jadi tidak ada legitimasi saya untuk hadir dalam rapat-rapat. Kalau cuma silaturahmi biasa," tuturnya.

Dia mengaku, selama pertemuan dengan Yaqut, tidak pernah dibahas soal lobi-lobi pembagian kuota haji maupun praktik jual beli kuota haji.

"Kalau saya tahu itu pertemuan 'boom' bawa masalah, terlalu bodoh sekali saya. 41 tahun saya bangun Maktour dengan susah payah. Saya memberangkatkan jemaah sangat besar pada 2023, lebih besar dari 2024. Kalau ada yang bilang saya bisa ngatur, tapi saya punya kuota paling kecil itu waktu itu (2024)," ucapnya.

Di tengah alotnya penetapan tersangka kasus dugaan korupsi pembagian kuota tambahan dan penyelenggaraan haji 2023–2024 di Kementerian Agama, beredar foto pertemuan Eks Menag Yaqut, Fuad Maktour dan sejumlah pelaku bisnis haji dan umroh. Belum jelas apa yang mereka bahas, tetapi kalangan pengamat menyayangkan pertemuan itu karena berpotensi melanggar hukum dan etik.

Sejauh ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru mencegah tiga pihak bepergian ke luar negeri sejak 11 Agustus 2025 hingga 11 Februari 2026. Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas (YCQ), mantan Staf Khusus Menteri Agama Bidang Ukhuwah Islamiyah, Hubungan Organisasi Kemasyarakatan dan Sosial Keagamaan, serta Moderasi Beragama, Ishfah Abidal Aziz (IAA), dan Pemilik Travel Maktour, Fuad Hasan Mansyur (FHM).

Berdasarkan foto yang diperoleh Inilah.com di Jakarta, Senin (22/9/2025), Yaqut Cholil Qoumas saat masih menjabat sebagai Menteri Agama diduga sempat melakukan pertemuan dengan Fuad Maktour dan sejumlah pemilik biro travel seperti CEO Alisan Hajj & Umrah Ali Mohammad Amin, Ketua Harian Forum SATHU Artha Hanif, Stafsus Yaqut Gus Alex. Pertemuan diperkirakan berlangsung di Kantor Maktour Jakarta pada 2024 lalu.

Dalam foto pertama, terlihat Yaqut berpose bersama sejumlah orang, termasuk Fuad dan Ali Mohammad Amin, di depan Wisma Maktour di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, pada 2024 lalu. Yaqut mengenakan kemeja hitam, Fuad berkemeja biru, dan di sebelah Fuad tampak pria dengan kemeja hitam yang diketahui sebagai Ali Mohammad Amin. Dalam foto kedua, tampak Yaqut, Fuad, dan Ali Mohammad Amin duduk bersama di meja makan.

Sumber: inilah
Foto: Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas diduga lakukan pertemuan dengan pemilik Maktour Travel, Fuad Hasan Mansyur dan sejumlah pengusaha biro perjalanan haji dan umrah di Kantor Maktour Jakarta pada 2024. (Foto: Istimewa/Inilah.com)

Komentar