Kritik Ekonom: Whoosh Bukan Investasi Sosial, Tapi Potensi Beban bagi KAI
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) kembali menuai sorotan. Di tengah isu beban utang, kalangan ekonom memberikan kritik tajam terhadap pernyataan yang menyebut Whoosh sebagai investasi sosial.
Whoosh Dinilai Sebagai Investasi Beban
Herry Gunawan dari NEXT Indonesia Center menolak klaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Whoosh adalah investasi sosial. Ia justru menilai proyek kereta cepat ini berpotensi menjadi "investasi beban" yang membahayakan kondisi PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Tiket Mahal Hanya Dinikmati Kelas Menengah ke Atas
Menurut Herry, indikator investasi sosial adalah dampak positif bagi masyarakat umum, khususnya kelas rentan. Dengan harga tiket Rp250 ribu perjalanan, Whoosh hanya dapat diakses kalangan menengah ke atas.
"Dengan harga tiket Rp250 ribu sekali jalan, jelas penerima manfaatnya adalah kelas menengah ke atas. Tidak berdampak terhadap masyarakat secara umum, apalagi kepada kelas rentan miskin," tegas Herry.
Artikel Terkait
Beban Berat Gubernur Aceh Hadapi Banjir Bandang: Skala Kerusakan Diduga Lebih Luas dari Tsunami 2004
PIP Aspirasi Bermasalah? Analisis Lengkap Politisasi Program Indonesia Pintar
Ferdy Sambo Pimpin Ibadah di Lapas Cibinong: Isi Khotbah & Kronologi Vonis Mati ke Seumur Hidup
Ancaman Nias Pisah dari Indonesia: DPRD Desak Status Bencana Nasional untuk Sumut