Penyebab Utama Banjir Semarang dan Upaya Penanganan Hingga 2027
Banjir di Kota Semarang, khususnya kawasan timur seperti Genuk, Tambakrejo, Trimulyo, dan Muktiharjo Kidul, masih menjadi perhatian serius. Genangan air terjadi dengan cepat meski hujan hanya berlangsung singkat. Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Nunung Sriyanto, mengungkapkan penyebab utama banjir Semarang adalah perubahan pola aliran air dari hulu ke hilir.
Dampak Normalisasi Jembatan dan Hambatan di Hilir
Normalisasi Jembatan Nogososro membuat debit air dari hulu mengalir lebih lancar ke hilir. Namun, aliran ini terhambat oleh sabuk pantai yang menahan air agar tidak langsung ke laut. Akibatnya, air menumpuk di kawasan Muktiharjo Kidul. Sistem pompa air yang kapasitasnya terbatas juga belum optimal karena beberapa unit mengalami kerusakan.
Upaya Pemerintah Kota Semarang Atasi Banjir
Pemerintah Kota Semarang telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir. Pembangunan embung dan sabuk pantai sedang berprogres dan ditargetkan selesai tahun 2027. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, juga dinilai responsif dengan turun langsung ke lokasi banjir untuk memantau kondisi.
Faktor Lain yang Memperparah Banjir
Beberapa faktor lain turut memperparah banjir di Semarang:
- Sistem Drainase Tersumbat: Banyak drainase di pinggir Kali Tlogosari Kulon tertutup bangunan pribadi seperti ruko.
- Tingginya Sedimentasi: Hambat aliran air, meski DPU rutin lakukan pengerukan.
Target Bebas Banjir 2027
Dengan sinergi antara Pemkot Semarang, BBWS, dan pemerintah pusat, target Semarang bebas banjir pada 2027 diyakini dapat tercapai. Pembangunan embung besar di Kaligawe dan Genuk diharapkan dapat mengurangi risiko banjir kiriman dari wilayah hulu.
Artikel Terkait
Tugas dan Struktur Tim Koordinasi MBG Prabowo: Dukung Badan Gizi Nasional
PPATK Beberkan Perputaran Uang Judi Online Rp976,8 Triliun, 51 Ribu ASN Terlibat
Banjir Jakarta Hari Ini: 53 RT Terdampak di Jaksel & Jaktim, Cipete Utara 160 cm
Wakil Bupati Pidie Jaya Lakukan Kekerasan ke Petugas Gizi, BGN Kecam