Strategi jangka panjang ini bertujuan untuk merebut kembali pangsa pasar dari produsen minyak di luar OPEC , dengan fokus utama pada pesaing utama seperti Amerika Serikat. Ini merupakan pergeseran taktik setelah periode pemotongan produksi yang bertujuan untuk menstabilkan harga minyak dunia.
Analisis Pakar: Strategi OPEC Mulai Berbuah
Seorang analis komoditas dari SEB Bank, Ole Hvalbye, memberikan tanggapannya. "Perubahan strategi kelompok tersebut berhasil sampai batas tertentu," ujarnya. Ia menambahkan bahwa bukti keberhasilan ini terlihat dari melambatnya pertumbuhan pasokan dari produsen serpih (shale) AS, yang kini cenderung stagnan.
Hvalbye juga mengonfirmasi bahwa investasi untuk produksi baru di Amerika Serikat telah menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hal ini mengindikasikan bahwa tekanan kompetitif dari OPEC mulai membuahkan hasil dalam lanskap persaingan energi global.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Wisata Kuliner Kulonprogo 2025: 3 Tempat Wajib Coba dengan Pemandangan Alam Memukau
Timnas Indonesia U-17 Target Kemenangan atas Zambia di Piala Dunia 2025: Strategi dan Optimisme Fadly Alberto
Abdul Wahid Ditangkap KPK: Profil dan Rincian Kekayaan Rp4,8 Miliar
Abadi Nan Jaya Puncaki Netflix Global, Film Horor Indonesia yang Ditonton 11 Juta Penonton