Ragunan bukan hanya tempat hiburan atau rekreasi, tetapi juga pusat konservasi, pendidikan, bahkan riset dan penelitian. Program-program ini memberikan pemahaman yang dalam tentang pentingnya menjaga keberlanjutan dan keberagaman satwa.
Ketika mata bertemu mata dengan satwa, terasa ikatan yang tak terucapkan. Sorotan kelembutan tatapan dari satwa bagai tercipta rasa kemanusiaan yang terkandung dalam setiap gerakan dan ekspresi hewan-hewan yang lucu, meski kadang menakutkan.
Baca Juga: Begini cara mengenali orang yang ingin bunuh diri
Kebersamaan yang terjalin di antara pengunjung dan satwa menciptakan momen kebersamaan yang tiada duanya. Sensasi seolah berada di alam rimba.
Sembari duduk santai menikmati secangkir kopi atau teh, pengunjung dimanjakan dengan indahnya pemandangan.. Tak ada kebisingan kendaraan yang mengganggu, hanya aksi jerapah bersapa dengan pengunjung lainnya.
Sentuhan Kemanusiaan
Pengalaman yang tidak terlupakan ketika berkunjung ke Taman Margasatwa Ragunan adalah interaksi manusia dan satwa. Di tengah membludaknya pengunjung di masa liburan yang memadati taman, pengelola berhasil menciptakan lingkungan yang tetap nyaman bagi satwa.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA