paradapos.com - Lai Ching-te telah terpilih secara resmi sebagai Presiden baru Taiwan melalui pemilu Presiden yang dihelat pada Sabtu, 13 Januari 2024 waktu setempat.
Setelah resmi memenangkan Pilpres Taiwan, ia bersumpah untuk menjaga Taiwan terhadap intimidasi yang selama ini datang dari China.
Lai Ching-te, yang dianggap oleh China sebagai ancaman terhadap perdamaian di kawasan yang merupakan sumber konflik, memperoleh masa jabatan ketiga kali berturut-turut, suatu prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Partai Progresif Demokratik (DPP).
Baca Juga: Jelang Pemilu Taiwan, 5 Produsen Senjata AS Terancam Kena Sanksi Cina
Meskipun China mengklaim Taiwan sebagai miliknya dan menolak untuk mengesampingkan penggunaan kekerasan untuk mencapai unifikasi, Lai Ching-te meraih kemenangan dengan 40,1 persen suara, mengungguli pesaingnya, Hou Yu-ih dari oposisi Kuomintang (KMT) yang memperoleh 33,5 persen suara.
China sebelumnya menyebut Lai sebagai ancaman dan bahaya besar, sehingga mendesak masyarakat Taiwan untuk menghindari dan tidak memilihnya dalam pemilu Presiden.
Meskipun Lai Ching-te memenangkan pemilihan Presdien, China menyatakan bahwa hasil tersebut tidak akan menghentikan 'tren reunifikasi Tiongkok yang tidak dapat dihindari'.
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA