Dari video yang beredar di media sosial, pernyataan Pendeta Gilbert itu dianggap menghina agama Islam karena hanya membayar zakat 2,5 persen saja.
Tapi menurut ustad Felix Siauw, pendeta Gilbert tersebut hanya saya terlalu mengolok-olok umat muslim di dalam khotbahnya karena tidak mendekat terlebih dahulu kepada umat Islam sebagai mayoritas di Indonesia.
“Kalau itu persoalan penistaan, aku ragu itu penistaan, tapi kalau mengolok-olok iya,” tegas Ustad Felix Siauw dalam sebuah podcast dengan dokter Richard Lee, dilihat Disway, Selasa 23 April 2024.
“Cuma gini loh, kita kalau tidak dekat omongan apa pun jadi masalah. Nah yang aku sayangkan kenapa pendetanya (Gilbert) gak mendekat dulu, baru kemudian guyonan,” tambahnya.
Ustad Felix Siauw juga mengatakan jika Pendeta Gilbert juga dekat dengan banyak umat Islam di seluruh Indonesia pasti akan menganggap itu hanya sebagai candaan saja.
“Karena kalau sudah dekat itu paling kayak guyonan. Sama kayak aku ngomong gini, ah dokter kalau belum syahadat ya jangan ini dulu lah, sunat aja belum lo, kan gitu misalnya jadi becandaan,” ungkapnya.
“Itu kan (kalau dekat) gak jadi ketersinggungan kan ya?” imbuh ustad Felix Siauw.
Oleh karena itu, ustad Feliz Siauw mengungkapkan, soal khotbah zakat 2,5 persen yang diucapkan oleh Pendeta Gilbert tersebut dirinya tidak akan tersinggung kalau dengar dari teman atau orang terdekatnya.
“Karena pernyataan itu aku lihat seolah-olah berarti dalam pandangan dia. Ya udah lah ya bagi ku kalau di sudah dekat, teman ya cuma guyonan saja. Kalau di publish paling parah jadi olok-olokan, tapi kalau untuk penistaan aku ragu sih itu penistaan,” jelasnya.
“Karena penistaan itu kan sangat dipengaruhi oleh niat, karna pernyataan itu akan kembali kagi ke niat. Lebih gampang adalah orang tersinggung atau tidak. Tapi kalau video tadi diputar ke umum, aku yakin orang akan tersinggung,” tukasnya.
Artikel Terkait
Banjir Bekasi 2025: 3.548 Jiwa Terdampak dan 1.377 Rumah Terendam, Ini Daftar Kecamatannya
Truk Tangki BBM 24.000 Liter Terguling dan Terbakar di Cianjur, 2 Orang Luka-luka
Pesan dalam Botol PD I Ditemukan Setelah 100 Tahun di Pantai Australia, Kisahnya Bikin Haru
Banjir Bandang New York Tewaskan 2 Orang: Kronologi, Korban, dan Penyebab