Harga CPO Diproyeksi Naik di 2026, Ini Penyebabnya
Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memproyeksikan kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) pada tahun 2026. Proyeksi kenaikan harga minyak sawit ini dipicu oleh rencana penerapan kebijakan mandatory biodiesel B50 yang akan dimulai pada semester II tahun depan.
Pengaruh Implementasi B50 terhadap Harga CPO
Eddy dari Gapki menjelaskan bahwa implementasi B50 di semester II tahun depan akan mendorong kenaikan harga. Kebijakan B50 yang dicanangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor solar.
Manfaat Besar Biodiesel dan Proyeksi Penghematan Devisa
Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa pemanfaatan biodiesel dari tahun 2020 hingga 2025 telah berhasil menghemat devisa negara hingga USD40,71 miliar. Dengan penerapan B50 di tahun 2026, pemerintah memproyeksikan adanya potensi penghematan devisa tambahan yang sangat signifikan, mencapai USD10,84 miliar hanya dalam satu tahun.
Dampak B50 terhadap Ketahanan Energi Nasional
Secara teknis, program B50 dirancang untuk menutup sisa kuota impor solar yang masih ada di bawah kebijakan B40. Pada tahun 2025, impor minyak solar masih diperkirakan sekitar 4,9 juta kiloliter atau setara 10,58% dari total kebutuhan nasional. Implementasi B50 akan meningkatkan porsi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dalam solar secara masif, sehingga mampu menggantikan volume impor sepenuhnya dan menjadikan pasokan solar nasional 100% bersumber dari dalam negeri.
Artikel Terkait
16 Kereta Api Dialihkan! Dampak Banjir Semarang & Daftar Lengkap Rute yang Berubah
Umrah Mandiri Resmi Dibuka! Ini Panduan Lengkap & Tips Hindari Risikonya
Analisis Kinerja Bank Permata (BNLI): Kredit Tumbuh, Modal Kuat di Kuartal III
Israel Lancarkan Serangan Dahsyat ke Gaza, Tuduh Hamas Langgar Gencatan Senjata