Proyeksi Harga CPO Naik di 2026, Dipacu Kebijakan B50 dan Potensi Hemat Devisa USD 10,84 Miliar

- Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:25 WIB
Proyeksi Harga CPO Naik di 2026, Dipacu Kebijakan B50 dan Potensi Hemat Devisa USD 10,84 Miliar

Harga CPO Diproyeksi Naik di 2026, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memproyeksikan kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) pada tahun 2026. Proyeksi kenaikan harga minyak sawit ini dipicu oleh rencana penerapan kebijakan mandatory biodiesel B50 yang akan dimulai pada semester II tahun depan.

Pengaruh Implementasi B50 terhadap Harga CPO

Eddy dari Gapki menjelaskan bahwa implementasi B50 di semester II tahun depan akan mendorong kenaikan harga. Kebijakan B50 yang dicanangkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor solar.

Manfaat Besar Biodiesel dan Proyeksi Penghematan Devisa

Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa pemanfaatan biodiesel dari tahun 2020 hingga 2025 telah berhasil menghemat devisa negara hingga USD40,71 miliar. Dengan penerapan B50 di tahun 2026, pemerintah memproyeksikan adanya potensi penghematan devisa tambahan yang sangat signifikan, mencapai USD10,84 miliar hanya dalam satu tahun.

Dampak B50 terhadap Ketahanan Energi Nasional

Secara teknis, program B50 dirancang untuk menutup sisa kuota impor solar yang masih ada di bawah kebijakan B40. Pada tahun 2025, impor minyak solar masih diperkirakan sekitar 4,9 juta kiloliter atau setara 10,58% dari total kebutuhan nasional. Implementasi B50 akan meningkatkan porsi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) dalam solar secara masif, sehingga mampu menggantikan volume impor sepenuhnya dan menjadikan pasokan solar nasional 100% bersumber dari dalam negeri.

Komentar