Tarif Transjakarta Bakal Naik? Simak Penjelasan Gubernur DKI
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa angka final untuk kenaikan tarif Transjakarta belum ditetapkan. Kebijakan penyesuaian tarif bus Transjakarta akan mempertimbangkan kemampuan masyarakat. Saat ini, terdapat usulan tarif baru berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 7.000.
Pramono menegaskan bahwa keputusan akhir akan diambil dengan mendengarkan berbagai masukan, termasuk usulan yang beredar di media. Ia berjanji bahwa penyesuaian tarif ini tidak akan memberatkan 15 golongan penerima manfaat yang selama ini masih menikmati layanan Transjakarta secara gratis. Kelompok tersebut akan tetap dilindungi dan tidak dikenakan biaya.
Alasan Di Balik Wacana Kenaikan Tarif Transjakarta
Wacana kenaikan tarif Transjakarta mencuat setelah tarif tetap Rp 3.500 sejak tahun 2005, meskipun ada subsidi transportasi umum. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa terjadi penurunan cost recovery atau rasio pemulihan biaya operasional.
Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa cost recovery Transjakarta telah turun dari rata-rata 34-35 persen menjadi hanya 14 persen akibat kenaikan harga dan inflasi. Penyesuaian tarif dinilai diperlukan untuk meningkatkan kembali rasio ini dan menjaga kelangsungan operasional layanan.
Dengan demikian, kenaikan tarif Transjakarta masih dalam tahap kajian, dengan prinsip utama tidak membebani masyarakat dan menjaga aksesibilitas bagi kelompok yang dilindungi.
Artikel Terkait
Prabowo Ambil Langkah Serius: Utang Kereta Cepat Whoosh Jadi Prioritas Pembahasan
Trump vs Xi: Mampukah Pertemuan Bersejarah Redakan Perang Dagang AS-China?
7 Tempat Nongkrong di Jayapura Paling Hits: Kopi Papua & Pemandangan Alam yang Bikin Betah
Trump Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Masih Berlaku, Meski Israel Lancarkan Serangan Udara Mematikan