“‘Tuanku ya rakyat, gubernur cuma mandat, itu bukan sekadar tagline, apalagi slogan politik. Kalimat itu adalah kompas moral Mas Ganjar dalam memimpin,” kata Andi.
Di Jateng, tercatat lebih dari 1.800 keluarga terbantu ekonominya berkat program SMKN gratis yang dikerjakan Ganjar. Dengan model asrama yang 100 persen gratis dengan praktikum dan kelas magang di Jepang, sebanyak 81 persen langsung bekerja di dalam dan luar negeri, sementara sisanya melanjutkan studi dan berwirausaha.
“Selain pendidikan formal, pendidikan nonformal yang inklusif pun jadi perhatian Ganjar, di mana Jateng memiliki sekolah agar perempuan terlibat aktif dalam perumusan kebijakan dan keterampilan teknis agar produktif secara ekonomi,” sebut Andi.
Hal itu merupakan program Serat Kartini yang berjalan di 35 kabupaten/kota di Jateng sejak 2020. Lebih dari 12 ribu perempuan telah menerima manfaat program tersebut.
Lebih lanjut kata Andi, Ganjar pernah mengalami sendiri kesulitan ekonomi sampai berutang ke rentenir ketika menempuh pendidikan tinggi.
Karena itu, paslon menyiapkan program ‘Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana’, di mana satu anak dari satu keluarga miskin dapat mengenyam kuliah secara gratis.(jpnn,com)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: melansir.com
Artikel Terkait
Dominasi Dasco di DPR RI: Analisis Jaringan Kabinda, Adidas, dan Dampaknya bagi Demokrasi
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan ke PTUN & Aksi Massa 29-30 Desember
Pengibaran Bendera Aceh di Lhokseumawe Bukan Subversif, Ini Penjelasan Pakar Hukum
Dokter Tifa Soroti Paparan Bareskrim: Ijazah Jokowi dan Sinyal Usut Koran KR?