Tiga Kandidat Rebut Atensi Warganet pada Debat Capres, Paling Banyak Diperbicangkan soal Isu Pelanggaran Etik MK

- Kamis, 14 Desember 2023 | 07:00 WIB
Tiga Kandidat Rebut Atensi Warganet pada Debat Capres, Paling Banyak Diperbicangkan soal Isu Pelanggaran Etik MK


SINAR HARAPAN - Indonesia Indicator (I2) menyebutkan tiga kandidat saling berebut atensi warganet di media sosial selama debat perdana calon presiden Pemilu 2024 yang digelar KPU, Selasa (12/12) malam.
 
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis, 14 Desember 2023 mengatakan interaksi perbincangan warganet terkait debat capres terakumulasi dalam 55.712 post dari 33.608 akun.
 
Menurut dia, sekitar 78 persen warganet laki-laki mengisi perbincangan, sementara 22 persen sisanya ditanggapi warganet perempuan.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar Janjikan Kemakmuran untuk Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi

Warganet laki-laki lebih intens membahas serangan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto terkait isu pelanggaran Mahkamah Konstitusi (MK).
 
Hal itu dianggap sebagai sebuah tembakan yang tepat. Sementara di kalangan warganet perempuan pembahasan berkisar seputar dukungan kepada masing-masing paslon, termasuk suasana debat yang dinilai menarik dan seru.
 
"Warganet laki-laki banyak membahas pertanyaan Anies dan Ganjar kepada Prabowo dalam isu pelanggaran MK, sementara netizen perempuan menilai debat pertama menarik dan seru," katanya.

Baca Juga: Disentil soal Pupuk Langka di Jateng, Ganjar Sebut Prabowo Kurang Piknik Jauh

Rustika menjelaskan warganet milenial (22-40 tahun) dan generasi X (41-55 tahun) lebih banyak memberikan respons. Milenial mencapai 65 persen, generasi X 27 persen dan gen Z (18-21 tahun) 5 persen.
 
Sorotan warganet milenial dan generasi X relatif mengarah pada isi pesan yang disampaikan masing-masing paslon serta narasi saling serang antarpaslon. Sementara gen Z cenderung lebih menyoroti ekspresi bagaimana setiap paslon merespons pertanyaan serta memberikan skor kepada masing-masing paslon versi mereka.
 
"Generasi Milenial dan gen Z paling aktif dalam perbincangan. Sebagian memberikan skor kepada performa capres," ujar Rustika.

Baca Juga: Kapolri Melantik Kakorlantas, Kadensus 88 Antiteror dan Lima Kapolda di Rupatama Mabes Polri

Dilihat dari exposure perbincangan ketiga pasangan calon, exposure tertinggi diduduki oleh Anies Baswedan dengan 83.934 post. Diikuti Prabowo Subianto dengan 76.456 post dan Ganjar Pranowo dengan 42.849 post.

Meski Anies berada di posisi teratas secara exposure, engagement tertinggi justru diperoleh Prabowo Subianto dengan 1.513.791. Exposure maupun engagement Anies dan Prabowo yang bersaing ketat dipengaruhi oleh saling sanggah antarkeduanya yang memicu war dari netizen pendukung masing-masing paslon selama debat berlangsung.
 
"Ekspos dan engagement Anies dan Prabowo bersaing ketat. Keduanya lebih tinggi dibanding Ganjar. Itu dipengaruhi saling sanggah antara Anies dan Prabowo yang memicu war netizen," kata Rustika.

Baca Juga: Sambangi Pasar Angso Duo Jambi, Anies Prihatin Pedagang Terjerat Rentenir Karena Sulit Dapat Pinjaman Modal

Dari sisi analisis sentimen perbincangan, sentimen positif paling besar didulang oleh Ganjar Pranowo dengan 52 persen, selanjutnya Anies Baswedan 41 persen dan Prabowo Subianto 35 persen.
 
Sementara sentimen negatif paling besar terlihat pada unggahan netizen terhadap Prabowo Subianto sebanyak 41 persen, Anies Baswedan 33 persen dan Ganjar Pranowo 23 persen.
 
"Kecilnya sentimen positif Prabowo dipengaruhi oleh tingginya sentimen negatif Prabowo dengan 41 persen karena netizen tidak memperoleh jawaban pasti bahkan cenderung menghindar dari pada pertanyaan-pertanyaan yang bersifat tendensius kepadanya. Ganjar disebut lebih tenang, pintar menempatkan posisi dan tidak terpancing untuk masuk dalam pernyataan saling serang antara Prabowo dan Anies," katanya.

Halaman:

Komentar