Tiga Kandidat Rebut Atensi Warganet pada Debat Capres, Paling Banyak Diperbicangkan soal Isu Pelanggaran Etik MK

- Kamis, 14 Desember 2023 | 07:00 WIB
Tiga Kandidat Rebut Atensi Warganet pada Debat Capres, Paling Banyak Diperbicangkan soal Isu Pelanggaran Etik MK

Baca Juga: Dibekuk Subuh Tadi, Densus 88 Antiteror Polri Amankan Dua Warga Terduga Teroris di Sukoharjo

Sentimen positif tertinggi yang diperoleh Ganjar Pranowo juga sejalan dengan emotion trust yang juga tinggi sebesar 62 persen.
 
Hal itu dipengaruhi oleh visi misi Ganjar yang dinilai lebih relevan dengan permasalahan yang ada saat ini. Sementara emotion lainnya yang juga menonjol pada perbincangan tentang Ganjar yakni terkait anticipation sebesar 16 persen, di mana warganet sangat menantikan Ganjar pada debat selanjutnya karena debat kali ini Ganjar dinilai sangat baik.
 
Berbanding terbalik dengan Ganjar, Prabowo mendapatkan emosi trust terkecil dengan 39 persen dan emosi disgust terbesar dengan 25 persen.

Baca Juga: Bicara di Rakorpimnas Inkindo, Ganjar Ingin Indonesia Keluar dari Perangkap Negara Berpendapatan Menengah

Hal itu sejalan dengan sentimen negatif yang juga besar. Emotion trust yang muncul kepada Prabowo karena gagasannya dinilai spesifik dan sesuai dengan fakta di lapangan. Sementara emotion disgust yang besar karena Prabowo dinilai mudah tersulut emosi dan diklaim tidak tahan menjadi oposisi.
 
Emotion yang melekat pada Anies Baswedan, yakni trust 46 persen dan disgust 21 persen. Emotion trust dimaknai sebagai apresiasi netizen atas keberanian Anies mengumpan pertanyaan-pertanyaan tendensius kepada Prabowo, sedangkan emotion disgust diartikan Anies yang pintar bermain kata namun minim aksi.
 
Indonesia Indicator merupakan perusahaan intelijen media yang memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI).

Baca Juga: Kena Teguran KPU, Begini Respons Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming

Data yang dihimpun berasal dari perbincangan netizen pada lima platform media sosial (Twitter, Facebook, Instagram, Tiktok, Youtube). Data dianalisis secara realtime dengan menggunakan sistem Intelligence Socio Analytics (ISA).***

Artikel asli: sinarharapan.co

Halaman:

Komentar