Soal partai apa, sepenuhnya diserahkan ke Jokowi. Hanya saja Isnaini meyakini, Jokowi paham akan partai berkarakter terbuka yang dimaksud. Satu hal yang menjadi penekanan Ketua Umum AAJ ini, bahwa masuk partai politik bagi seorang yang kuat seperti Jokowi, bukan sebuah keniscayaan.
"Saya ingin mengatakan bahwa ini pilihan realiistis. Menyikapi perkembangan politik bangsa saat ini dan cenderung ke depan. Pilihan realitis karena Pak Jokowi itu membawa filosofi Politik Kebangsaan. Tidak bisa berhenti begitu saja," pungkasnya.
Sumber: jawapos
Artikel Terkait
Dominasi Dasco di DPR RI: Analisis Jaringan Kabinda, Adidas, dan Dampaknya bagi Demokrasi
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan ke PTUN & Aksi Massa 29-30 Desember
Pengibaran Bendera Aceh di Lhokseumawe Bukan Subversif, Ini Penjelasan Pakar Hukum
Dokter Tifa Soroti Paparan Bareskrim: Ijazah Jokowi dan Sinyal Usut Koran KR?