Dalam teori saya dalam basis anggaran yang ada, saya turunkan RKP (target) koreksi jadi Rp800 miliar (red: triliun)," keluhnya.
"Jadi saya katakan dalam forum ini RKP yang dibuat Bappenas dan Menkeu Rp1.850 triliun itu tidak koheren dengan anggaran yang diberikan, biar media tau." Oleh karena itu, Bahlil bersikeras agar RKP investasinya direvisi menjadi Rp800 triliun.
"Jadi saya sarankan kepada pimpinan, kepada rapat yang terhormat kita revisi aja RKP-nya dari Rp1.850 triliun jadi Rp800 triliun itu rasionalisasi yang saya buat," keluh Bahlil.
Bahlil juga curhat bahwa kegeramannya tersebut bukan semata untuk untuk dirinya sendiri. Pasalnya, ia tidak tahu apakah tahun depan masih menjabat sebagai Menteri Investasi atau tidak.
Menteri asal Papua tersebut mengaku tidak ingin meninggalkan legacy atau warisan yang kurang bagus untuk timnya jika memang nantinya sudah tidak di Kementerian Investasi. "Saya mohon maaf saya tidak mau juga staf saya jadi kambing hitam, besok nanti kalian rapat kemudian nanya, mereka gak dikasih fasilitas.
Kalau saya kan Insya Allah, umur panjang sampai Oktober selesai tapi mereka kan lanjut," tegas Bahlil.
Sumber: tvOne
Artikel Terkait
Dominasi Dasco di DPR RI: Analisis Jaringan Kabinda, Adidas, dan Dampaknya bagi Demokrasi
KSPI Tolak UMP 2026: Rencana Gugatan ke PTUN & Aksi Massa 29-30 Desember
Pengibaran Bendera Aceh di Lhokseumawe Bukan Subversif, Ini Penjelasan Pakar Hukum
Dokter Tifa Soroti Paparan Bareskrim: Ijazah Jokowi dan Sinyal Usut Koran KR?