"Dari sisi kontestasi keterwakilan perempuan masih menjadi PR (pekerjaan rumah). Kedua, dalam keterwakilan perempuan untuk penyelenggara pemilujuga belum dapat memenuhi sebanyak 30%. Kalau dirata-rata tingkat kabupaten/kota itu keterwakilannya sekitar 26-28%. Harapanya ke depan, kita bisa memenuhi keterwakilan perempuan ini," imbuh dia.
Lolly menyatakan harapan bagi perempuan yang menjadi peserta maupun penyelenggaraan pemilu dapat menjadi aktor Pemilu 2024 yang menciptakan proses pemilu berintegritas.
"Kaum perempuan juga bisa berperan menjadi pengawas partisipatif, minimal di lingkungannya sendiri. Semakin banyak yang terlibat menjadi pengawas partisipatif pemilu, maka yang mau melanggar akan berpikir ulang," tuturnya.(ADV/RLS)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: biznislinggau.com
Artikel Terkait
Jimly Asshiddiqie: Hanya 3 Pihak Ini yang Berwenang Batalkan Perpol 10/2025
Mahfud MD: Kalau MK Rusak, Saya Dobrak dari Dalam - Tegaskan Komitmen Jaga Integritas
Kritik Rektor Didik Rachbini ke Wamen Stella: Solusi Radikal Atasi Ketidakadilan Kuota PTN
Presiden Prabowo Tinjau Perbaikan Jalan Lembah Anai Sumbar: Progres & Target Pemulihan