Rocky Gerung: Gibran Tidak Layak Jadi Model Pemimpin Anak Muda!

- Kamis, 15 Mei 2025 | 13:55 WIB
Rocky Gerung: Gibran Tidak Layak Jadi Model Pemimpin Anak Muda!

Akan tetapi, hal tersebut dinilai tidak mungkin bisa dilakukan oleh putra sulung Joko Widodo (Jokowi) tersebut.


Terlihat saat ini, lanjut Rocky, kalau tim komunikasinya justru hanya mengambil momen seolah mengingatkan publik atas posisi Gibran sebagai wakil presiden. 


Padahal yang diperlukan saat ini harusnya memperlihatkan kapasitasnya untuk mendeteksi potensi dari kerawanan global.


"Dari segi konsep pasti Pak Gibran tidak mampu di situ. Jadi tim wakil presiden ini enggak ngerti bahwa dunia sedang berubah dan semua orang menghendaki ada kecerdasan keluar dari isi kepala wakil presiden, isi kepala para menteri, supaya terlihat bahwa Indonesia memang bersiap untuk menghadapi potensi tertinggi," beber Rocky Gerung.


Situasi global yang tidak stabil, ditandai dengan adanya perang dagang, menurut Rocky tidak bisa dianggap sepele. 


Rocky Gerung menjelaskan bahwa apabila perang dagang internasional terus berkepanjangan akan memicu pada krisis politik. 


Dalam jangka panjang, krisis politik itu hanya terselesaikan melalui pertarungan militer atau terjadinya perang senjata.


Usulan Rocky Gerung ke Prabowo


Dalam siniar tersebut, Rocky Gerung juga menyarankan agar Presiden Prabowo Subianto segera melakukan perombakan atau reshuffle menteri di kabinet pemerintahannya. 


Usulan reshuffle itu disampaikan Rocky saat menyikapi situasi global yang tengah terjadi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) versus Tiongkok. 


"Jadi kalau terjadi reshuffle itu bukan sekadar mengganti orang yang yang tidak berwawasan atau gagal untuk menyelenggarakan visi dari Presiden Prabowo. Tapi juga orang yang betul-betul secara ideologis paham jenis kebijakan baru atau jenis ekonomi baru menghadapi situasi perang dagang ini," beber Rocky Gerung dalam siniar di akun Youtube pribadinya.


Rocky Gerung beranggapan kalau Prabowo memang sudah seharusnya segera merombak jajaran kabinetnya. 


Karena susunan Kabinet Merah Putih saat ini dinilai sudah tidak mampu menyusun kebijakan ekonomi, politik, juga pertahanan.


Ketegangan politik global, salah satunya dipicu karena perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, menurut Rocky, cukup jadi pemicu Prabowo untuk merevisi kabinet dan memastikan jajaran anak buahnya bisa bekerja untuk menjaga stabilitas dalam negeri juga memiliki pengetahuan tentang global politik.


Rocky Gerung menyebutkan, pada akhirnya setiap anggota kabinet tersebut yang akan jadi sumbu untuk lakukan bergai negosiasi, seperti negosiasi ekonomi, politik, hak asasi manusia, hingga lingkungan di dalam forum internasional.


"Maka setiap menteri kabinet itu harus orang yang juga punya perspektif global security," ucap Rocky Gerung. 


Mantan dosen filsafat Universitas Indonesia itu mengkritisi bahwa kabinet Prabowo bahkan juga penasihat presiden saat ini belum memahami situasi global yang mengarah pada kondisi perang dingin perdagangan.


"Kita masuk di dalam kajian realisme dalam politik internasional yang menganggap bahwa national interest itu tidak mungkin lagi dinegosiasikan bahwa keinginan untuk masuk dalam perdagangan, tata perdagangan dunia yang adil itu tidak mungkin lagi dilanjutkan," pungkasnya.


Sumber: RMOL

Halaman:

Komentar