PARADAPOS.COM - Charlie Kirk, aktivis konservatif Amerika Serikat, ditembak mati saat menghadiri acara di Utah Valley University pada 10 September 2025 waktu setempat.
Insiden mengenaskan itu terjadi di hadapan sekitar 3.000 orang saat Kirk sedang berada di atas panggung menjawab pertanyaan tentang penembakan massal yang melibatkan individu transgender.
Satu tembakan menghantam leher Kirk dan membuatnya terhuyung ke belakang sambil memegangi lehernya yang mengeluarkan banyak darah.
Publik dikejutkan oleh sebuah video viral yang menyoroti dua pria yang berdiri di belakang Kirk tepat sebelum tembakan mematikan itu dilepaskan.
"Dua pria yang berdiri di belakang Charlie Kirk tampak seperti memberikan isyarat tangan tepat sebelum tembakan dilepaskan," tulis akun @AdameMedia yang telah ditonton lebih dari 5,7 juta kali.
Salah satu pria mengenakan baju putih dan topi, tampak memegang ponsel dengan tangan kiri seolah merekam sesuatu.
Tangan yang lain tampak seperti mengguncang topi secara halus sebelum menurunkan tangannya kembali.
Pria kedua yang berdiri lebih tinggi dan mengenakan baju hitam disebut-sebut sebagai bodyguard Kirk.
Sekitar dua detik setelah pergerakan pria berbaju putih, pria berbaju hitam mengangkat tangan kirinya untuk menyentuh lengan kanannya.
Beberapa warganet menduga gerakan tersebut adalah semacam sinyal untuk penembak yang menargetkan Kirk dari jarak jauh.
"Kamu bisa menggunakan kamera ponsel untuk memberikan data sasaran kepada penembak saat berdiri di belakang mereka," tulis seorang pengguna X dalam komentarnya.
Warganet itu menjelaskan bahwa ponsel bisa berfungsi seperti alat pengintai digital untuk menangkap dan mengirimkan data real-time tentang target ke penembak.
"Dengan berdiri di belakang penembak, kamu memegang atau memasang ponsel untuk melihat target melalui lensa kameranya," tambahnya dalam penjelasan panjang soal teknik tembak jarak jauh.
Artikel Terkait
Bomber B-1B Lancer AS Dekati Venezuela, CIA Pantau Pergerakan Maduro
Menteri AI Albania Hamil, Siap Lahirkan 83 Anak: Fakta atau Metafora?
Malaysia Minta Maaf, Nama Prabowo Disalah Sebut Jadi Jokowi di KTT ASEAN
Pakistan Beri Ultimatum ke Afghanistan: Damai Gagal, Perang Mengintai