Biaya pembangunan konstruksi rumah beserta pengadaan perabotan dan fasilitas penunjang lainnya kemudian ditambahkan, yang akhirnya mendorong total perkiraan nilai aset ini mendekati Rp200 miliar.
Kritik dan Tuntutan Audit dari Buni Yani
Peneliti media dan politik, Buni Yani, secara terbuka menyampaikan kritik pedasnya. Dalam pernyataannya yang dikutip dari akun Facebook pribadinya pada Senin, 3 November 2025, Buni Yani menilai Jokowi tidak pantas menerima rumah yang pembangunannya menggunakan anggaran negara.
Buni Yani juga mendesak agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) segera melakukan audit menyeluruh terhadap proyek ini. Audit dinilai penting untuk mengantisipasi dan memeriksa potensi praktik korupsi dalam pembangunan rumah pensiun tersebut.
Kontroversi rumah pensiun mewah untuk mantan presiden ini terus menyita perhatian, menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran negara untuk fasilitas pejabat.
Artikel Terkait
Susi Pudjiastuti Kritik Gibran: Janji Starlink untuk Korban Bencana Aceh Dinilai Pencitraan
Sopir MBG Pakai Kostum Power Rangers: Cara Kreatif Tingkatkan Gizi Siswa
Isu Perselingkuhan Ridwan Kamil dan Aura Kasih: Fakta, Kronologi, dan Reaksi Artis
TikTok Jual 80% Aset di AS ke Konsorsium Oracle, Akhiri Ancaman Larangan