Menghadapi kemarahan sang jenderal, Uya Kuya tidak langsung membalas. Dengan tenang, ia memberikan klarifikasi dan penjelasan bahwa video yang beredar adalah hasil edit yang tidak bertanggung jawab.
Uya pun menunjukkan bukti-bukti video asli yang sebenarnya. Setelah menyaksikan fakta yang sebenarnya, sang jenderal langsung menyadari kesalahpahamannya.
Momen Permintaan Maaf Sang Jenderal
Menyadari telah terjebak hoaks, rekan Uya yang berpangkat jenderal itu spontan meminta maaf. Uya kembali menirukan ucapan sang jenderal, "Astagfirullahaladzim. Maaf, maaf, maaf, saya salah paham."
Kejadian ini menjadi bukti nyata betapa bahayanya penyebaran hoaks dan disinformasi. Bahkan seorang jenderal yang notabene memiliki akses informasi yang luas pun bisa menjadi korban, yang berujung pada kesalahpahaman dan konflik yang tidak perlu.
Cerita Uya Kuya ini menjadi pengingat penting bagi kita semua untuk selalu bersikap kritis dan mengecek kebenaran informasi sebelum mempercayai dan menyebarkannya lebih lanjut.
Artikel Terkait
Banjir Bandang Keerom Papua Hanyutkan Ribuan Kayu Gelondongan, Jembatan Putus: Analisis & Fakta
Profil Suyudi Ario Seto dan Isu Kedekatan dengan Shandy Aulia: Kronologi & Fakta Terbaru
Kepala BGN Bermain Golf Saat Bencana: Kritik Empati dan Desakan Mundur
Wali Kota Medan Tarik Bantuan 30 Ton Beras UEA: Alasan & Dampak Bagi Korban Banjir