Sedangkan Badan Geologi menyebut bahwa gempa berulang yang berpusat sekitar 1,5 Km timur kota Sumedang itu diperkirakan berasal dari Sesar Aktif Cileunyi-Tanjungsari.
Baca Juga: Pasca Gempa Sumedang, Kementerian PUPR Pastikan Terowongan Cisumdawu Aman Dilalui
Penilaian itu didasarkan pada posisi lokasi gempa bumi dan kedalamannya. Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga Sungai Cipeles, Sumedang dengan nilai laju geser 0,19-0,48 mm pertahun. Untuk catatan kegempaan, Sumedang pernah mengalaminya pada 1972.
Dalam kaitan itu, Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin langsung berkoordinasi dengan berbagai stakeholders. Fokus utama pihaknya adalah pasien yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
"Sumedang kemarin gempa lagi dan ada beberapa kerusakan lagi di rumah sakit. Fokus kami terutama di rumah sakit. Kemarin sore ada asesmen dari Kementerian PUPR sudah bisa kembali ke ruang opname," jelasnya di Bandung, Selasa (2/1/2024).
Baca Juga: Karier Van De Beek Tamat di MU, Resmi Dipinjamkan ke Eintracht Frankfurt
Dijelaskan, ada pasien di RSUD Sumedang yang masih trauma, apalagi terjadi gempa susulan. Pihaknya pun memahami situasi dan kondisi pasien tersebut dan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menghadirkan dua tenda sebagai ruang opname dan satu tenda ruangan operasi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Pencuri Motor di Kramat Jati Nyaris Tewas Diamuk Warga, Ini Kronologi Lengkapnya
Viral! Habib Rizieq Minta Prabowo Tetapkan Bencana Nasional di Sumatera, Tuding Menteri Bermental ABS
Sweeping Truk Bantuan di Aceh: Kronologi, Kericuhan, dan Penjelasan TNI Soal Bendera Bulan Bintang
Gagasan RIS: Solusi Federal Atasi Sentralisasi dan Ketimpangan Daerah di Indonesia?