Penyebab Pria Lebih Rentan Bunuh Diri:
1. Penilaian yang Menyulitkan Pria untuk Menangis
Di seluruh dunia, stigma bahwa pria harus lebih kuat dan tegar seringkali membuat mereka merasa malu jika ingin menangis di depan orang lain. Hal ini menciptakan tekanan emosional yang sulit diatasi.
2. Kesulitan Berbagi Masalah
Pria cenderung menutupi permasalahan mereka dan enggan meluapkan emosi. Mereka lebih suka memikirkan masalah dan mencari solusi sendiri, tanpa mengungkapkan beban mereka pada orang lain.
3. Tekanan Ekonomi
Sebagai kepala rumah tangga, pria merasa memiliki kewajiban untuk menjaga keamanan finansial keluarga. Tekanan ekonomi yang besar, terutama jika sudah berkeluarga, dapat membuat mereka merasa gagal dan putus asa.
Tindakan Pencegahan yang Penting:
Bunuh diri adalah masalah yang kompleks, dan tindakan pencegahan tidak bisa dilihat dari satu sudut pandang saja. Pria memiliki hak untuk meluapkan emosinya, dan stigma terhadap hal ini perlu dihilangkan.
1. Keluarga sebagai Pendukung Utama
Keluarga memiliki peran penting dalam mencegah perilaku bunuh diri. Membangun ikatan yang kuat, memberikan dukungan, dan menciptakan suasana rumah yang nyaman adalah langkah penting agar seseorang tidak merasa sendirian.
2. Peran Agama
Agama juga dapat menjadi benteng yang kuat. Iman kepada Tuhan dapat memperkuat seseorang saat menghadapi masalah. Penting untuk memfasilitasi ruang peduli kesehatan mental yang mudah dijangkau tanpa takut akan stigma orang lain.
Dengan memahami faktor-faktor ini dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat, kita dapat bersama-sama mengurangi angka bunuh diri dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental bagi semua. Mari kita bersatu melawan stigma dan memberikan dukungan satu sama lain.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hariankami.com
Artikel Terkait
Modus Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Mark Up Lahan hingga Jual Beli Tanah Negara
Bobibos Biofuel RON 98 dari Jonggol: Solusi BBM Murah Rp 4 Ribu Setara Pertamax Turbo
ESDM Ingatkan Aturan BBM ke Bobibos: Ekspansi SPBU Harus Penuhi Uji Kelayakan
Rahmah El Yunusiyyah: Pendiri Pesantren Putri Pertama di Asia Tenggara, Kini Pahlawan Nasional