Dalam poster yang beredar, terlihat seseorang sedang melakukan adegan rukuk di dalam sholat. Namun berbeda dari orang sholat pada umumnya, kepalanya malah dibuat menghadap ke atas dan wajahnya dibikin menyeramkan untuk menciptakan kengerian.
Dalam unggahan KH Cholis Nafis di akun Instagramnya, dia mengakui kontroversi kerap sengaja dibuat sebagai salah satu trik marketing. Namun pola ini ditegaskannya tidak boleh dibiarkan apalagi berkaitan dengan praktik ibadah suci dalam agama Islam.
"Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan," ujar KH Cholil Nafis.
Salah satu 'hukuman' pada film Kiblat yang menjadikan ibadah sholat untuk menakut-nakuti atau menghadirkan nuansa seram,katanya, film garapan Leo Pictures tersebut tidak boleh ditayangkan atau tidak boleh ditonton.
KH Cholil Nafis menyatakan bahwa dirinya belum tahu akan isi dari film Kiblat karena memang belum tayang sehingga tidak dapat mengomentarinya. Dan yang dikomentari KH Cholil Nafis adalah poster dan judul dari filmnya yang dianggap sudah keterlaluan atau melakukan penyimpangan dari substansi.
"Gambarnya seram kok judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka'bah, arah menghadapnya orang-orang sholat. Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama, maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang," tegasnya.
Artikel Terkait
PB XIII Hangabehi Raja Keraton Solo Wafat pada Usia 77 Tahun, Akan Dimakamkan di Imogiri
Partai Perindo Desak Revisi UU Pemilu, Parliamentary Threshold 4% Dinilai Buang 17 Juta Suara
Jokowi Absen di Kongres III Projo: Kekecewaan Relawan dan Sinyal Perubahan Arah
Oknum Polisi Tega Bunuh Dosen Cantik di Jambi, Motif Cemburu Buta Terungkap