Saat duduk di bangku SMP, Bahlil pernah bekerja sebagai kondektur angkot untuk membantu perekonomian keluarga.
Ia juga mengenang masa kuliah ketika aktif dalam kegiatan organisasi mahasiswa dan demonstrasi, yang kerap membuatnya ditangkap polisi.
"Di SMP, saya pernah menjadi kondektur angkot. Tahu angkot?" kata Bahlil.
"Saya sudah hidup keras sejak SMP. Di SMA juga hidup keras. Kuliah, jadi aktivis, sering ditangkap oleh polisi karena demonstrasi. Pernah juga bekerja sebagai loper koran dan tinggal di asrama," kenangnya.
Bahlil Kecil Busung Lapar karena Tak Ada Makanan
Namun, salah satu cerita yang paling menyentuh datang ketika Bahlil menceritakan pengalamannya mengatasi busung lapar saat kecil.
"Pernah busung lapar. Karena makannya tidak ada. Makan buah saja, mangga muda. Itu pernah saya rasakan," ujarnya dengan penuh emosi.
Bahlil kemudian mengingatkan para santri yang hadir untuk selalu bersyukur atas rezeki yang mereka terima.
"Jadi, bersyukurlah anak-anakku semua, sekalipun tinggal di pesantren ini, tapi makanan dijamin tiga kali sehari. Itu bersyukur. Saya banyak menceritakan ketika busung lapar, orang tidak percaya," tambahnya.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Kisah Pilu Kenzie Alfarizi: Bocah Jambi Hilang 2022, Diduga Dibawa Perempuan Tak Dikenal
Demo Ricuh di DPRD Kota Bogor, Mahasiswa Sorot Kinerja Sugeng IPW
Bilqis 4 Tahun Jadi Lebih Agresif Pasca Diculik: Kronologi & Proses Trauma Healing
Lippo Group Diduga Serobot Tanah Jusuf Kalla, 4 Jenderal TNI AD dan AL Dituding Bekingi