Penulis "Bodoh Berjamaah" Hara Nirankara diteror usai menulis esai panjang,
    'Presiden Tua Bangka dan Operasi Intelijen'.
  
  
    Tidak hanya itu, penerornya bahkan berani mendatangi rumah Hara, di Kota
    Pekalongan, Jawa Tengah, pada Jumat (11/4/2025). 
  
  
    Dihubungi Harian Massa, Hara menceritakan awal terornya tersebut. 
  
  
    Dikatakan, berawal dari esai panjangnya yang berjudul 'Presiden Tua Bangka
    dan Operasi Intelijen' di laman "Bodoh Berjamaah".
  
  
    "Waktu nonton wawancara Prabowo bersama 7 pemred, otak saya traveling,"
    katanya, kepada Harian Massa, Sabtu (12/4/2025). 
  
  
    Terinspirasi peristiwa itu, Hara kemudian menulis esai konspirasi. 
  
  
    Tidak disangka, ada "pihak" yang merasa terganggu tulisan itu. Hara
    menyebut, dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM). 
  
  
    Mereka lalu mencari tahu data Hara dan rumahnya. Awalnya, mereka mendatangi
    rumah Hara, dengan mengaku sebagai rekannya. 
  
  
    Mereka menanyakan alamat rumah Hara, dan nomor teleponnya.
  
  
    "Nomer itu lalu menelpon saya, nanya posisi rumah. Aku kira kurir karena
    posisi lagi COD. Lalu aku arahin ke rumah," jelasnya. 
  
  
    Dikatakan Hara, pelaku berjumlah dua orang. Mereka datang dengan membawa
    kertas print berisi tulisan Hara tersebut. 
  
  
    "Enggak ngancem, nggak ada. Cuma dia agresif waktu saya rekam, berusaha
    rebut kertas yang dia kasih dan hape saya," sambungnya. 
  
  
    Merasa ada yang tidak beres, Hara meminta keponakannya untuk merekam
    peristiwa itu. Kedua pria tersebut merasa risih. 
  
  
    Saat suasana panik itu, Hara akhirnya keluar rumah dan berteriak "maling"
    yang dengar tetangga rumah dengan teriakan yang sama. 
  
  
    Beruntung, dalam peristiwa itu Hara tidak mengalami luka-luka. 
  
  
    Saat melihat situasi yang tidak menguntungkan tersebut, kedua pria dari FKDM
    yang belum diketahui identitasnya itu pun kabur. 
  
  
    Dalam perkembangannya, salah satu pelaku diduga anggota Badan Kesatuan
    Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekalongan. 
  
  
    Untuk diketahui, dalam esainya itu, Hara menyinggung Presiden ke-7 Joko
    Widodo (Jokowi), yang memiliki pengaruh pada Prabowo.
  
  Saya lagi tidur di telpon, ini videonya. Saya tanya dia dapet data saya darimana gak dijawab malah mau rebut kertas yang dia bawa yang ada data diri saya. pic.twitter.com/0krvZqrQVG
— Mas Hara | Disruptor Handal (@hnirankara) April 11, 2025
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah setempat masih
    belum berhasil dikonfirmasi terkait aksi teror itu.
  
    Hara sendiri mengaku tidak takut dengan aksi teror tersebut dan akan tetap
    kritis pada tulisan-tulisannya.
  
  
    Sumber:
    harianmassa
  
  
    Foto: Penulis Esai 'Operasi Intelijen Istana Kudeta Prabowo' Diteror
    OTK/Net
  
  
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
BULOG Panen Padi di Karawang: Produktivitas 7,2 Ton/Ha dengan Teknologi Drone & Smart Farming
Peredaran 645 Butir Obat Keras di Mimika: Tersangka Diserahkan ke Kejaksaan
APBN Pastikan Bantu Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh, AHY: Negara Hadir
Kritik Hendri Satrio soal Silfester Matutina Belum Dieksekusi, Sindir Penegakan Hukum Lamban