PARADAPOS.COM - Mantan Ketua Senat Fakultas Kehutanan UGM, San Afri Awang, menegaskan bahwa pada era 1980-an sudah ada percetakan terkenal di Yogyakarta yang kerap digunakan mahasiswa untuk mencetak skripsi dan sampul tugas akhir, termasuk oleh mahasiswa Fakultas Kehutanan seperti dirinya dan Presiden Joko Widodo.
“Waktu itu tempat cetak yang terkenal ada Prima dan Sanur. Saya masih ingat betul, saya sendiri mencetak sampul skripsi di sana,” ujar San Afri yang pernah menjabat sebagai Dirjen Planologi dan Tata Ruang Kementerian LHK, dikutip dari laman resmi UGM.
Ia menyampaikan hal ini untuk meluruskan isu yang menyebutkan bahwa dokumen kelulusan Presiden Jokowi tidak otentik.
Menurutnya, tuduhan tersebut sama sekali tidak berdasar dan tidak menghormati institusi pendidikan sebesar UGM.
Komputer sudah mulai digunakan saat itu, termasuk untuk pengolahan data statistik.
"Saya sendiri pernah pakai IBM PC. Tapi tidak semua mahasiswa punya akses. Banyak yang mengetik skripsi pakai mesin ketik dan mencetaknya di percetakan yang umum digunakan mahasiswa,” jelasnya.
San Afri menilai tudingan yang menyebutkan ijazah Jokowi palsu hanyalah bentuk disinformasi.
“Itu hoaks. Pak Jokowi lulus dari sini, dan semua buktinya ada. Jangan seret UGM ke dalam kegaduhan politik,” tegasnya.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Frono Jiwo, rekan seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM.
Ia membenarkan bahwa mahasiswa di zamannya memang menggunakan percetakan untuk mencetak skripsi, sementara pengetikannya umumnya masih dilakukan dengan mesin ketik.
“Kami cetak sampul dan lembar pengesahan di percetakan, itu hal biasa. Ijazah saya dan Pak Jokowi pun identik, cuma beda nomor kelulusannya,” kata Frono.
Ia juga menambahkan bahwa Jokowi dikenal sebagai pribadi pendiam tapi humoris saat kuliah, dan memiliki hobi mendaki gunung.
Setelah lulus, Frono dan Jokowi sempat bekerja bersama di PT Kertas Kraft Aceh, sebelum akhirnya Jokowi mengundurkan diri karena alasan keluarga.
***
Rismon Hasiholan Sianipar: UGM STOP BOHONG! Toko Fotocopy PRIMA Berdiri 1986! Kok Bisa Jokowi Cetak Skripsi Tahun 1985?
PARADAPOS.COM - Baru-baru ini, media sosial kembali dihebohkan dengan munculnya seorang alumni UGM yang juga mantan dosen dari Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar yang menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi dari Presiden RI ke-7 Ir. Joko Widodo sebagai lulusan UGM.
Alasannya, lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font Times New Roman yang menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.
Setelah heboh pernyataan Rismon Hasiholan Sianipar, UGM pada Jumat (21/3/2025) kemudian menyampaikan "Klarifikasi UGM Soal Tuduhan Ijazah dan Skripsi Palsu Joko Widodo".
Klarifikasi UGM diposting di situs resmi UGM.
Isi klarifikasi UGM pada intinya menegaskan keaslian ijazah Jokowi dan menjelaskan soal font Times New Roman.
Klarifikasi UGM ini kemudian ditanggapi balik oleh Rismon Hasiholan Sianipar melalui unggahan video di kanal Youtube "UGM STOP BOHONG! Toko Fotocopy PRIMA berdiri 1986! JOKOWI CETAK SKRIPSI di TAHUN 1985!"
Simak selengkapnya tanggapan balik Rismon Hasiholan Sianipar atas klarifikasi UGM.
👇👇
[VIDEO]
𝗨𝗚𝗠 𝗜𝗞𝗨𝗧 𝗡𝗚𝗜𝗕𝗨𝗟❗
Ini yg terjadi di Negara kita, ngibul dibiarkan, dilindungi & bahkan dapat jabatan
Apa yg San Afri Awang ini katakan jelas mustahil karena dia lulus 1982 sedang Prima Sendiri baru berdiri sejak th 1986
Atau beneran ada mesin waktu?Pinjam di mana? https://t.co/YetwyNzYMS pic.twitter.com/4oegPRSjOk
Artikel Terkait
Polresta Mataram Tangkap 9 Pelaku Narkoba di Karang Bagu, 3 di Antaranya Residivis
Mertua dan Menantu Tewas Ditikam Tetangga di Gowa, Ini Kronologi Lengkapnya
Viral Isu Perselingkuhan Hamish Daud, Netizen Ungkap Detail Liburan dengan Sasha Sabrina Alatas
Ganoderma Lucidum (Lingzhi) untuk Kanker: Fakta, Manfaat, dan Bahayanya