Durna Dalam Bayang Jokowi: 'Ketika Legitimasi Disembunyikan, Anak Bangsa Bertikai'
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Dalam jagat pewayangan, Durna dikenal sebagai guru para kesatria dari dua kubu yang saling bertikai: Pandawa dan Kurawa. Ia cerdas, berilmu tinggi, dan dihormati sebagai pendidik.
Namun, di balik sosok bijaksananya, tersimpan tabiat manipulatif dan loyalitas yang condong kepada kekuasaan.
Durna bukan sekadar simbol kebijaksanaan, tetapi juga representasi dari kaum intelektual yang kehilangan arah karena terjebak dalam pesona kekuasaan.
Analoginya begitu kuat ketika kita melihat sosok Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, dalam realitas politik Indonesia kontemporer.
Di tengah pencitraannya sebagai pemimpin sederhana dan merakyat, Jokowi menyimpan satu misteri yang hingga kini belum terpecahkan—ijazahnya yang tidak kunjung diperlihatkan kepada publik secara terbuka dan tuntas.
Ini bukan sekadar persoalan administrasi, tetapi menyentuh akar legitimasi seorang pemimpin negara.
Layaknya Durna yang menyembunyikan kebenaran demi menjaga posisi dan kenyamanan di lingkar kekuasaan, Jokowi juga dinilai menutup akses publik terhadap satu hal fundamental: bukti otentik bahwa ia layak secara hukum dan akademik untuk memimpin negeri ini.
Persoalan ijazah ini bukanlah isapan jempol. Ia telah menimbulkan perdebatan panjang di ruang publik, bahkan masuk ke ranah hukum.
Rakyat terbelah, opini berseteru, dan berbagai kelompok masyarakat saling menyerang hanya untuk memperjuangkan atau membantah keabsahan pendidikan sang presiden.
Yang menyedihkan, bukannya meredakan konflik ini dengan cara transparan dan elegan, Jokowi justru membiarkannya bergulir seperti bola salju yang terus membesar.
Artikel Terkait
Jokowi Absen di Kongres III Projo: Kekecewaan Relawan dan Sinyal Perubahan Arah
Oknum Polisi Tega Bunuh Dosen Cantik di Jambi, Motif Cemburu Buta Terungkap
Budi Arie Setiadi Ungkap Rencana Ganti Logo Projo ke Jokowi, Ini Alasannya
Prabowo Subianto Peringkat 15 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia 2026, Ini Daftar Lengkapnya