Pamer Muncul di Podcast Richard Lee, Lisa Mariana Kena Sentil: Cair Nih Rp 150 Juta

- Kamis, 24 April 2025 | 21:15 WIB
Pamer Muncul di Podcast Richard Lee, Lisa Mariana Kena Sentil: Cair Nih Rp 150 Juta


Selang 13 hari selepas menggelar konferensi pers di Jakarta Utara pada Jumat (11/4/2025), Lisa Mariana akhirnya kembali muncul ke publik.

Lewat akun TikTok pribadinya pada Kamis (24/4/2025), Lisa Mariana memamerkan aktivitasnya mendatangi siniar Richard Lee di kawasan Jakarta.

Dalam video tersebut, Richad Lee memberikan ucapan terima kasih kepada Lisa Mariana yang berkenan hadir memenuhi undangannya untuk syuting siniar.

"Lisa, terima kasih sudah datang ke tempat saya," ujar Richard Lee.

Di samping itu, suami Reni Effendi tersebut juga mengapresiasi Lisa Mariana yang menunjuk siniarnya sebagai tempat untuk bersuara.
@lisamarianapz09 #lisamariana #ridwankamilselingkuh #selingkuhanridwankamil #anakridwankamil #lisamarianaglowup #lisamarianasekarang #fyp #viral #foryou #drrichardlee #ridwankamil #kangemil #lisaungkapsemua ♬ suara asli - Lisamarianaaa
"Atas klarifikasinya saya hargai," sambung Richard Lee.

Sementara itu, Lisa Mariana tampak hanya tersenyum-senyum seraya memberikan balasan singkat atas ucapan terima kasih Richard Lee.

"Okay, thank you," ucap Lisa Mariana.

Cuplikan unggahan video Lisa Mariana memamerkan telah syuting siniar ini mendapat atensi sebanyak 32,3 ribu jumlah tayangan.

"Jangan lupa saksikan podcast aku di YouTube dr Richard Lee, aku akan ungkap semuanya di sini," tulis akun TikTok @lisamarianapz09, ditilik pada Kamis (24/4/2025).

Perihal itu, sejumlah netizen turut memberikan respons dan komentar yang beragam. Sebagian netizen melempar satir untuk Lisa Mariana.

"Mungkin dokter mau bayar Rp150 juta, yang sebelah nggak mau kemahalan," tulis seorang netizen.

"Cie, cair nih Rp150 juta," kata netizen lain. "Fix ya, dapat Rp150 juta seperti request ke Pablo," tutur netizen yang lainnya.

Untuk informasi tambahan, Lisa Mariana sebelumnya dijadwalkan akan tampil di siniar lain selain Richard Lee, yakni podcast Pablo Benua.

"Ketika sudah dihubungin, kita undang, ternyata dia memang minta budget. Minta fee, ya kita sih sebenarnya nggak ada masalah. Nggak ada persoalan, ya memang kalau undang orang ke podcast itu ya pastinya kita kasih lah budget kalau ada yang meminta, itung-itung bantu," kata Pablo Benua. 


Pablo Benua vs Lisa Mariana. (Ist)

Akan tetapi, rencana Lisa Mariana tampil di siniar Pablo Benua terkendala karena proses negosiasi honor yang alot.

"Berapa, dia minta berapa, ujung-ujungnya minta di angka Rp150 juta," sambung Pablo Benua.

Lisa Mariana mengajukan tarif Rp150 juta, sedangkan Pablo Benua hanya bersedia memberi Rp25 juta. Setelah proses negosiasi, mereka sepakat di angka Rp100 juta.

"Nah ujung-ujungnya deal di angka Rp100 juta. Dia ngomong Rp100 juta," tutur Pablo Benua.

Akan tetapi, Lisa Mariana hanya berkenan tampil tanpa visual alias wawancara via sambungan telepon di siniar Pablo Benua.

"Ujung-ujungnya dia ngomong begini, 'gua maunya cuman suara', dia bilang. Jadi dia ga pengin datang ke podcast, maunya itu by phone doang," ujar Pablo Benua.

Oleh karena itu, Pablo Benua memilih untuk membatalkan agenda siniar dengan Lisa Mariana. Dia merasa dongkol dengan sikap sang model majalah dewasa.

"Nah di situ akhirnya gua nggak respect lah dengan bahasa itu, gua bilang 'sorry gue gak mau', akhirnya udah gue matiin," ucap Pablo Benua.

Di lain pihak, Lisa Mariana angkat bicara soal tudingan Pablo Benua aji mumpung viral karena berkoar-koar menyuarakan perselingkuhan dengan Ridwan Kamil.

"Enggak pernah minta viral, enggak minta panggung, tidak ditunggangi siappaun. Tiba-tiba ramai? Yang jelas apa yang aku nyatakan memang valid 100 persen, tidak ada yang dilebih-lebihkan, diundang ke podcast pun untuk meluruskan hal-hal yang memang tidak benar adanya. (beserta Bukti)," kata Lisa Mariana.

Sumber: suara
Foto: Lisa Mariana. (Instagram/@lisamarianaaa)

Komentar

Artikel Terkait

Rekomendasi

Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.

Terkini